10 KUNCI PEMBUKA REZEKI

1. MEMPERBANYAK MEMBACA ISTIGHFAR
    Yang artinya: "Maka aku katakan kepada mereka: 'Mohonlah ampun kepada Tuhanmu (Alloh), sesungguhnya Dia adalah Maha Pengampun, niscaya Dia akan mengirimkan hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dan anak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula di dalamnya) untukmu sungai-sungai". (QS. Nuh, No. Surat: 71,Ayat: 10-12).
    Yang Artinya: “Dan pada waktu sahur (akhir-akhir malam) mereka memohon ampunan (kepada Alloh)”. (QS. Adz-Dzaariyaat, ayat: 18).
    Yang artinya: "Barngsiapa yang memperbanyak (membaca) istighfar, maka Alloh akan memberi solusi dari segala kesusahannya, dan jalan keluar dari segala kesempitannya, dan memberinya rezeki dari arah mana yang dia tidak menyangkanya". (HR. Ahamad).

    2.  MEMPERBANYAK INFAQ FII SABIILILLAAH
    Yang artinya: "Katakanlah: "Sesungguhnya Tuhanku (Alloh) melapangkan rezki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)". Dan barang apa saja yang kamu infaqkan (nafkahkan), maka Alloh akan menggantinya dan Dia-lah pemberi rezki yang sebaik-baiknya". (QS. Saba', no. Surat: 34, Ayat: 39)
    Yang artinya: "Alloh Yang Mulia dan Maha Agung berfirman, "Infaklah, Aku akan menginfaki kepadamu". (HR. Bukhori)
    3.  MEMPERBANYAK SHILATUR ROHIM
    Yang artinya: "Barangsiapa yang senang apabila urusan rezekinya dibentangkan / lapangkan buatnya dan apabila dipanjangkan umurnya maka hendaklah dia bershilatur rohim / menyambung familinya". (HR. Bukhori).
    4.  SENANG MENGHORMATI TAMU
    Yang artinya: "Tamu datang dengan membawa rezekinya sendiri dan pulang membawa pada dosa-dosanya kaum, dia (tamu itu) yang membersihkan dosa-dosa mereka dari mereka". (HR. Abu Syaikh).
    5.  SENANG MEMBERI HADIAH MAKANAN
    Yang artinya: "Berhadiahlah makanan di antara kamu sekalian, maka sesungguhnya berhadiah makanan itu dapat melapangkan / meluaskan dalam urusan rezeki kalian". (HR. Ibni Adiy).
    6.  MENJADI ORANG YANG JUJUR/AMANAH (dapat dipercaya)
    Yang artinya: "Adapun berbuat amanah (dapat dipercaya / jujur) itu  dapat mendatangkan rezeki, sedangkan berbuat khianat / curang dapat mendatangkan fakir / kemiskinan". (Hr. Ad-Dailami).
    7.  MENINGKATKAN TAQWA KEPADA ALLOH TA'ALAA
    Yang artinya: "Barangsiapa bertakwa kepada Alloh niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rezki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Alloh niscaya Alloh akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Alloh menyampaikan (melaksanakan) urusan yang (dikehendaki) Nya. Sesungguhnya Alloh telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu". (QS. At-Tholaaq, No. Surat: 65, Ayat: 2-3).
    8. MENINGKATKAN TAWAKKAL KEPADA ALLOH TA'ALAA
    Yang artinya: "Dan Barangsiapa yang bertawakkal kepada Alloh niscaya Alloh akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Alloh melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Alloh telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu". (QS. At-Tholaaq, No. Surat: 65,Ayat: 3).
    9.  SENANTIASA BERHUSNUDHZON BILLAAH
    Yang artinya: "Alloh berfirman, "Aku di sisi persangkaan hamba-Ku terhadap Aku". (HR. Bukhori).

    10.  MENERTIBKAN SHOLAT TAHAJJUD & DO'A 1/3 MALAM TERAKHIR
    Yang artinya: "Dan pada sebahagian malam hari maka bertahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu; Mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji". (QS. Al-Isroo', No.Surat: 17, Ayat: 79).

    Yang artinya: "Dan Tuhanmu berfirman: "Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku [Yang dimaksud dengan menyembah-Ku di sini ialah berdoa kepada-Ku] akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina". (QS. Al-Mu'min, No. Surat: 40, Ayat: 60).

    Yang artinya: "Maka, jika kamu mampu berdiri (sholat sunnah) pada 1/3 malam akhir (kira-kira antara pukul 2.00 – menjelang adzan shubuh) karena waktu 1/3 malam itu adalah waktu yang disaksikan (Alloh) langsung, dan do'a dalam 1/3 malam akhir itu mustajab (dikabulkan)". (HR. Tirmidzi).

    Yang artinya: "Menetapilah kamu sekalian pada berdiri malam (mak: mengerjakan Sholat Lail / sholat sunnah malam hari), sesungguhnya Sholat Lail itu merupakan kebiasaan orang-orang sholih sebelum kamu sekalian, dan Sholat Lail itu merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Tuhan kamu sekalian, dan sebagai penghapus kejelekan-kejelekan, dan pencegah dosa". (HR. Tirmidzi).

    Yang artinya: "Menetapilah kamu sekalian pada berdiri malam (mak: mengerjakan Sholat Lail / sholat sunnah malam hari), sesungguhnya Sholat Lail itu merupakan kebiasaan orang-orang sholih sebelum kamu sekalian, dan sesungguhnya berdiri malam (sholat sunnah malam) itu merupakan sarana untuk mendekatkan diri kepada Alloh, dan mencegah dari dosa, dan sebagai penghapus kejelekan-kejelekan, dan menolak pada penyakit dari badan". (HR. Tirmidzi).

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar