1. Yaa Ayyuhalladziina Aamanuu Hal Adullukum ‘Alaa Tijaarotin Tunjiikum Min ‘Adzaabin Aliim(in), Tu’minuuna Billaahi Wa Rosuulihii Wa Tujaahiduuna Fii Sabiilillaahi Bi-amwaalikum Wa-anfusikum, Dzaalikum Khoirul Lakum Inkuntum Ta’lamuun(a), Yaghfir Lakum Dzunuubakum Wayudkhilkum Jannaatin Tajrii Min Tahtihal Anhaar(u), Wamasaakina Thoyyibatan Fii Jannaati ‘And(in), Dzaalikal Fauzul ‘Adhziim(u), Wa-ukhroo Tuhibbuunahaa Nashrun Minalloohi Wafathun Qoriib(un), Wabasy-syiril Mu’miniin(a)
Yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan (dagangan) yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih/menyakitkan? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. Niscaya Alloh akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkanmu ke dalam jannah (surga) yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam jannah 'adn (yaitu surga yang kekal). Itulah keberuntungan yang besar. Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman”. (QS. Shoff, No: 61, Ayat: 10, 11, 12, 13).
2. Innal Ladziina Aamanuu Wal Ladziina Haajaruu Wa Jaahaaduu Fii Sabiilillaah(i), Ulaa-ika Yarjuuna Rohmatalloohi Walloohu Ghofuurur Rohiim(un)
Yang artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Alloh, mereka itu mengharapkan rahmat Alloh, dan Alloh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS: Al-Baqoroh, No. Surat: 2, Ayat 218).
3. Infiruu Khifaafan Watsiqoolan Wajaahiduu Bi-amwaalikum Wa-anfusikum Fii Sabiilillaah(i), Dzaalikum Khoirul Lakum Inkuntum Ta’lamuun(a)
Yang artinya: "Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Alloh. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui". (QS: At-Taubah, No. Surat: 9, Ayat: 41).
4. Yaa Ayyuhal Ladziina Aamanuu Intanshurullooha Yanshurkum Wayutsabbit Aqdaamakum
Yang artinya: "Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Alloh, niscaya Alloh juga akan menolong kamu sekalian dan menetapkan kedua telapak kaki (pendirian/keimanan) kamu sekalian". (QS: Muhammad, No. Surat: 47, Ayat: 7).
5. Jaahiduu Bi-aidiikum Wa-alsinatikum Wa-amwaalikum
Yang artinya: “Membelalah kamu dengan tangan kamu, dan lisan kamu, dan harta kamu”. (Nasaa’i, juz: 6, hal: 10).
6. Idzaa Matal Insaan(u), Inqotho’a ‘Anhu ‘Amaluhu Illaa Min Tsalaati Asy-yaa’(a), Min Shodaqotin Jaariyah, Au ‘Ilmin Yuntafa’u Bih(i), Au Waladin Shoolihin Yad’uu Lah(u)
Yang artinya: “Ketika manusia mati maka putuslah amalnya kecuali dari tiga perkara, yaitu; 1). Shodaqoh jariyah, 2). Ilmu yang bermanfa’at, 3). Anak yang sholih yang mendo’akannya”. (HR. Abu Daud dari Abi Huroiroh).
1. Memakai Lisan;
1. Waadilhum Billatii Hiya Ahsan(u)
Yang artinya: “Dan bantahlah mereka dengan cara yang baik”. (QS. An-Nahl, No. Surat: 16, Ayat: 125).
2. Waman Kaana Yu’minu Billaahi Wal Yaumil Aakhir(i), Falyaqul Khoiron Au Liyashmut
Yang artinya: “Dan barang siapa yang beriman dengan Alloh dan hari akhir maka hendaklah ia berkata yang baik atau supaya diam”. (HR. Bukhori Juz 8 hal 13).
2. Memakai Harta:
1. Anna Rosuulalloohi Shollallohu ‘Alaihi Wasallama Qool(a), “Ahabbul Bilaadi Ilalloohi Masaajiduhaa, Wa Abghodhul Bilaadi Ilalloohi Aswaaquhaa
Yang artinya: Sesungguhnya Rosuululloohi Shollalloohu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Kampung yang paling disenangi Alloh adalah kampung yang banyak masjidnya, sedang kampung yang dibenci Alloh adalah kampung yang banyak pasarnya”. (HR. Tirmidzi).
2. Amaro Rosuululloohi Shollalloohu ‘Alaihi Wasallam(a) Bibinaa-il Masaajidi Fid-duuri Wa Antunadh-dhofa Watuthoyyaba
Yang artinya: “Rosuululloohi Shollalloohu ‘Alaihi Wasallam memerintahkan untuk membangun masjid-masjid di desa-desa dan supaya dibersihkan (dipelihara kesuciannya) dan diberi wangi-wangian”. (HR. Tirmidzi).
3. Man Banaa Masjidan Yudzkarulloohu Fiihi Banalloohu ‘Azza Wajalla Lahu Baitan Fil Jannah
Yang artinya: “Barang siapa yang membangun masjid di dalamnya selalu disebut (asma) Alloh, maka Alloh Yang Maha Mulia lagi Maha Agung membangunkan sebuah rumah baginya di surga”. (HR. Nasaa’i).
4. Man Banaa Masjidan Lillaahi Kamafhashi Qothootin Au Ashghoro Banalloohu Lahu Baitan Fil Jannah
Yang artinya: “Barang siapa yang membangun masjid karena Alloh walau pun kecil seperti sarang burung atau lebih kecil lagi dari itu, maka Alloh akan membangunkan rumah baginya di dalam surga”. (HR. Ibnu Majah Juz 1 hal 244).
5. Alladziina Yabkholuuna Waya’muruunan Naasa Bil Bukhli Wayaktumuuna Maa Aataahumulloohu Min Fadhlihii Wa-a’tadnaa Lilkaafiriina ‘Adzaabam Muhiinaa
Yang artinya: "(Orang yang sombong lagi membanggakan diri, yaitu) orang-orang yang kikir, dan menyuruh orang lain berbuat kikir, dan menyembunyikan keutamaan / karunia Alloh yang telah diberikan Alloh kepada mereka. Dan Kami (Alloh) telah menyediakan untuk orang-orang kafir [mak: kafir terhadap nikmat Alloh, ialah karena kikir, dan menyuruh orang lain berbuat kikir. Menyembunyikan karunia Alloh, berarti tidak mensyukuri nikmat Alloh] siksa yang menghinakan". (QS. An-Nisaa', No. Surat: 4, Ayat: 37).
6, Khoshlataani Laa Tajtami’aani Fii Mu’mini, Al-Bukhlu Wa Su-ul Khuluq(i)
Yang artinya: "Ada dua sifat, keduanya tidak pantas menyatu di dalam diri orang iman, yaitu pelit dan akhlak yang jelek". (HR. Tirmidzi).
7. Laa Yadkhulul Jannata Khibbu Walaa Mannaanun Walaa Bakhiilun
Yang artinya: "Tidak bisa masuk surga; orang yang suka berbuat kerusakan, orang yang suka mengungkit-ungkit apa yang telah ia berikan, orang yang bakhil / pelit". (HR. Tirmidzi). (HR. Tirmidzi).
8. Maa Naqoshot Shodaqotun Min Maal(i)
Yang artinya: “Shodaqoh itu tidak mengurangi harta”. (HR. Tirmidzi).
9. Wa Maa Tuqoddimuu Li-anfusikum Min Khoirin Tajiduuhu ‘Indallooh(i), Huwa Khoiron Wa A’dhzoma Ajroo(n)
Yang artinya: “Dan apa saja dari kebaikan yang telah kamu dahulukan untuk diri kamu, maka kamu akan menjumpainya disisi Alloh, itu lebih baik dan lebih besar fahalanya”. (QS. Al-Muzzammil, No. Surat: 73, Ayat: 20).
Yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu aku tunjukkan suatu perniagaan (dagangan) yang dapat menyelamatkan kamu dari azab yang pedih/menyakitkan? (yaitu) kamu beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui. Niscaya Alloh akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkanmu ke dalam jannah (surga) yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam jannah 'adn (yaitu surga yang kekal). Itulah keberuntungan yang besar. Dan (ada lagi) karunia yang lain yang kamu sukai (yaitu) pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat (waktunya). dan sampaikanlah berita gembira kepada orang-orang yang beriman”. (QS. Shoff, No: 61, Ayat: 10, 11, 12, 13).
2. Innal Ladziina Aamanuu Wal Ladziina Haajaruu Wa Jaahaaduu Fii Sabiilillaah(i), Ulaa-ika Yarjuuna Rohmatalloohi Walloohu Ghofuurur Rohiim(un)
Yang artinya: "Sesungguhnya orang-orang yang beriman, orang-orang yang berhijrah dan berjihad di jalan Alloh, mereka itu mengharapkan rahmat Alloh, dan Alloh Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS: Al-Baqoroh, No. Surat: 2, Ayat 218).
3. Infiruu Khifaafan Watsiqoolan Wajaahiduu Bi-amwaalikum Wa-anfusikum Fii Sabiilillaah(i), Dzaalikum Khoirul Lakum Inkuntum Ta’lamuun(a)
Yang artinya: "Berangkatlah kamu baik dalam keadaan merasa ringan maupun berat, dan berjihadlah kamu dengan harta dan dirimu di jalan Alloh. Yang demikian itu adalah lebih baik bagimu, jika kamu mengetahui". (QS: At-Taubah, No. Surat: 9, Ayat: 41).
4. Yaa Ayyuhal Ladziina Aamanuu Intanshurullooha Yanshurkum Wayutsabbit Aqdaamakum
Yang artinya: "Hai orang-orang yang beriman, jika kamu menolong (agama) Alloh, niscaya Alloh juga akan menolong kamu sekalian dan menetapkan kedua telapak kaki (pendirian/keimanan) kamu sekalian". (QS: Muhammad, No. Surat: 47, Ayat: 7).
5. Jaahiduu Bi-aidiikum Wa-alsinatikum Wa-amwaalikum
Yang artinya: “Membelalah kamu dengan tangan kamu, dan lisan kamu, dan harta kamu”. (Nasaa’i, juz: 6, hal: 10).
6. Idzaa Matal Insaan(u), Inqotho’a ‘Anhu ‘Amaluhu Illaa Min Tsalaati Asy-yaa’(a), Min Shodaqotin Jaariyah, Au ‘Ilmin Yuntafa’u Bih(i), Au Waladin Shoolihin Yad’uu Lah(u)
Yang artinya: “Ketika manusia mati maka putuslah amalnya kecuali dari tiga perkara, yaitu; 1). Shodaqoh jariyah, 2). Ilmu yang bermanfa’at, 3). Anak yang sholih yang mendo’akannya”. (HR. Abu Daud dari Abi Huroiroh).
1. Memakai Lisan;
1. Waadilhum Billatii Hiya Ahsan(u)
Yang artinya: “Dan bantahlah mereka dengan cara yang baik”. (QS. An-Nahl, No. Surat: 16, Ayat: 125).
2. Waman Kaana Yu’minu Billaahi Wal Yaumil Aakhir(i), Falyaqul Khoiron Au Liyashmut
Yang artinya: “Dan barang siapa yang beriman dengan Alloh dan hari akhir maka hendaklah ia berkata yang baik atau supaya diam”. (HR. Bukhori Juz 8 hal 13).
2. Memakai Harta:
1. Anna Rosuulalloohi Shollallohu ‘Alaihi Wasallama Qool(a), “Ahabbul Bilaadi Ilalloohi Masaajiduhaa, Wa Abghodhul Bilaadi Ilalloohi Aswaaquhaa
Yang artinya: Sesungguhnya Rosuululloohi Shollalloohu ‘Alaihi Wasallam bersabda: “Kampung yang paling disenangi Alloh adalah kampung yang banyak masjidnya, sedang kampung yang dibenci Alloh adalah kampung yang banyak pasarnya”. (HR. Tirmidzi).
2. Amaro Rosuululloohi Shollalloohu ‘Alaihi Wasallam(a) Bibinaa-il Masaajidi Fid-duuri Wa Antunadh-dhofa Watuthoyyaba
Yang artinya: “Rosuululloohi Shollalloohu ‘Alaihi Wasallam memerintahkan untuk membangun masjid-masjid di desa-desa dan supaya dibersihkan (dipelihara kesuciannya) dan diberi wangi-wangian”. (HR. Tirmidzi).
3. Man Banaa Masjidan Yudzkarulloohu Fiihi Banalloohu ‘Azza Wajalla Lahu Baitan Fil Jannah
Yang artinya: “Barang siapa yang membangun masjid di dalamnya selalu disebut (asma) Alloh, maka Alloh Yang Maha Mulia lagi Maha Agung membangunkan sebuah rumah baginya di surga”. (HR. Nasaa’i).
4. Man Banaa Masjidan Lillaahi Kamafhashi Qothootin Au Ashghoro Banalloohu Lahu Baitan Fil Jannah
Yang artinya: “Barang siapa yang membangun masjid karena Alloh walau pun kecil seperti sarang burung atau lebih kecil lagi dari itu, maka Alloh akan membangunkan rumah baginya di dalam surga”. (HR. Ibnu Majah Juz 1 hal 244).
5. Alladziina Yabkholuuna Waya’muruunan Naasa Bil Bukhli Wayaktumuuna Maa Aataahumulloohu Min Fadhlihii Wa-a’tadnaa Lilkaafiriina ‘Adzaabam Muhiinaa
Yang artinya: "(Orang yang sombong lagi membanggakan diri, yaitu) orang-orang yang kikir, dan menyuruh orang lain berbuat kikir, dan menyembunyikan keutamaan / karunia Alloh yang telah diberikan Alloh kepada mereka. Dan Kami (Alloh) telah menyediakan untuk orang-orang kafir [mak: kafir terhadap nikmat Alloh, ialah karena kikir, dan menyuruh orang lain berbuat kikir. Menyembunyikan karunia Alloh, berarti tidak mensyukuri nikmat Alloh] siksa yang menghinakan". (QS. An-Nisaa', No. Surat: 4, Ayat: 37).
6, Khoshlataani Laa Tajtami’aani Fii Mu’mini, Al-Bukhlu Wa Su-ul Khuluq(i)
Yang artinya: "Ada dua sifat, keduanya tidak pantas menyatu di dalam diri orang iman, yaitu pelit dan akhlak yang jelek". (HR. Tirmidzi).
7. Laa Yadkhulul Jannata Khibbu Walaa Mannaanun Walaa Bakhiilun
Yang artinya: "Tidak bisa masuk surga; orang yang suka berbuat kerusakan, orang yang suka mengungkit-ungkit apa yang telah ia berikan, orang yang bakhil / pelit". (HR. Tirmidzi). (HR. Tirmidzi).
8. Maa Naqoshot Shodaqotun Min Maal(i)
Yang artinya: “Shodaqoh itu tidak mengurangi harta”. (HR. Tirmidzi).
9. Wa Maa Tuqoddimuu Li-anfusikum Min Khoirin Tajiduuhu ‘Indallooh(i), Huwa Khoiron Wa A’dhzoma Ajroo(n)
Yang artinya: “Dan apa saja dari kebaikan yang telah kamu dahulukan untuk diri kamu, maka kamu akan menjumpainya disisi Alloh, itu lebih baik dan lebih besar fahalanya”. (QS. Al-Muzzammil, No. Surat: 73, Ayat: 20).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar