Refleksi Dakwah Islam Dibalik Tragedi WTC

Dakwah Islam Dibalik Puing WTC

Siapa sangka serangan 11 September 2001 yang menggemparkan dunia, ternyata menjadi salah satu media Dakwah Islam yang cukup massif di belahan bumi barat tersebut.

Tragedi WTC
Tragedi WTC
Pasca tragedi WTC 11 September 2001 silam, Islam seakan menjadi perbincangan yang sangat populer dikalangan masyarakat AS. Islam seolah menjadi bulan-bulanan media yang dianggap sebagai dalang dibalik tragedi hancurnya WTC dan Pentagon. Tidak mengherankan apabila timbul prilaku diskrimnatif anti Islam yang cukup besar di negeri yang dikenal dengan sebutan paman sam tersebut.

Islam yang kemudian diidentikkan dengan terorisme, membuat minoritas kaum muslim yang berada di AS menjadi semakin termarginalkan, menurut laporan Council on American-Islamic Relation (CAIR), kekerasan serta diskriminasi yang menimpa umat Islam di AS pasca tagedi WTC sampai bulan Februari 2002, mencapai 1717 kasus. Diantaranya terjadi kasus pembunuhan, intimidasi di sekolah maupun tempat kerja, prilaku diskriminasi sosial yang dilakukan oleh aparat keamanan, hingga pelecehan seksual.
Berbagai macam penindasan yang dilakukan terhadap umat Islam di AS paca tragedi WTC, seolah menjadi pelampiasan serta penebusan dosa yang harus dibayar oleh umat Islam. Namun demikian, propaganda media AS maupun Eropa yang berlebihan tentang Islam dan Terorisme, membuat sebagian besar masyarakat AS yang awam akan Islam justru menjadi semakin penasaran, lantaran gencarnya media dalam mendeskreditkan agama yang mayoritas dianut oleh masyarakat Indonesia itu. Maraknya pemberitaan media tentang Islam, baik di televisi, majalah, maupun koran, seakan menyedot perhatian masyarakat AS non-muslim untuk lebih banyak mengetahui tentang ajaran Islam.
Terbukti, tidak lama setelah tragedi 11 September tersebut, banyak orang-orang Eropa yang mulai belajar tentang Islam. Buku-buku mengenai Islam banyak diburu oleh sebagaian besar masyarakat AS, bahkan seperti diungkap Bill Schnoeblen penulis buku spiritual yang cukup dikenal di AS; kitab yang menjadi pedoman umat Islam yaitu Al-Quran justru menjadi salah satu buku paling laris yang dicari oleh kebanyakan warga AS. Mereka ingin tahu apa sebenarnya yang ditulis oleh Al-Quran sehingga banyak melahirkan teroris dalam Islam.

Dakwah Islam Melalui WTC

<strong>Dakwah Islam</strong>
Dakwah Islam
Ibarat pepatah mengatakan “Dari Benci Menjadi Cinta”. Tragedi yang menggemparkan dunia barat tersebut seolah menjadi media dakwah yang sangat efektif dalam menyedot perhatian warga AS maupun Eropa. Tercatat 58% rakyat Amerika justru memberikan gambaran yang sangat bagus tentang Islam setelah mereka mempelajarinya. Tidak sedikit warga AS yang mengaku bahwa mereka semakin memahami tentang ajaran Islam. Harian The New York Times (22/10/2001) menyebutkan ada sekitar 25 ribu orang Amerika yang kemudian beralih dari agamanya dan memeluk Islam sejak kasus 11 September.
Tidak hanya di Amerika Serikat (AS), di Eropa seperti di Inggris, lebih dari 100.000 wanita Inggris kulit putih yang berusia rata-rata 27 tahun memilih menjadi Muslim. Koran terkemuka Inggris Daily, dalam laporannya yang ditulis Jack Doyle menyebutkan, terjadi gelombang yang cukup besar pada wanita kulit putih yang mengadopsi agama Islam, dimana tahun sebelumnya tercatat hanya sekitar 5.200 orang di Inggris yang memilih Islam, diantaranya adalah adik ipar mantan PM Inggris Tony Blair.
Secara sederhana, tragedi yang menewaskan ratusan orang tersebut seakan ingin memberitahu dunia, bahwa stigma negatif yang dibangun oleh bangsa barat tentang Islam, secara tidak langsung justru menjadi media dakwah Islam yang sangat ampuh. Tuduhan bahwa Islam terkait dengan terorisme adalah salah, kekerasan maupun tindak kriminil seperti terorisme sama sekali tidak terdapat dalam ajaran Islam.
Hal ini dijelaskan didalam Al-Qur’an maupun Al-Hadist bahwa Islam adalah agama rohmatan lil alamin, Dakwah Islam yang selalu mengajak amar ma’ruf nahi munkar, begitu jauh dengan konsep terorisme yang selama ini dipercaya identik dengan Islam.
Dakwah Islam yang diusung pun adalah dakwah yang menuju keselamatan bukan dakwah yang mengajak kepada kemunkaran. Seperti maknanya, Islam yang diambil dari kata salima yang berarti selamat, menyelamatkan, atau menentramkan. Tentunya agama ini bertujuan untuk menciptakan kedamaian serta keselamatan bagi umatnya baik di dunia ini maupun di akherat kelak.
“Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebaagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang makruf, mencegah dari yang mungkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan mereka taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar