Berikut ini adalah Khutbah Rasulullah S.A.W ketika Haji Wada’
(bertepatan pada tanggal 9 Dzul Hijjah tahun 10 H) yang pertama dan
terakhir beliau lakukan di dalam Islam sekaligus sebagai Khutbah
perpisahan kepada umat yang dicintai dan mencintainya, sengaja saya
beri judul topik dengan tujuan agar pembaca memudah memahaminya
MUQADDIMAH BELIAU S.A.W
الْحَمْدُ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِينُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَتُوبُ
إِلَيْهِ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ
أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ
فَلاَ هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ
لاَ شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ.
Segala puji bagi Allah kami memuji dan mohon pertolongan kepadaNya, dan
kami mohon ampun kepadaNya serta bertaubat kepadaNya, dan kami
berlindung dari kejahatan diri kami dan kejelekan amal kami, barang
siapa yang diberi hidayah oleh Allah maka tidak ada yang dapat
menyesatkannya, dan barang siapa yang disesatkanNya maka tidak ada yang
dapat memberinya hidayah. Dan aku bersaksi tiada Tuhan melainkan Allah
dengan esaNya dan tiada sekutu baginya, dan aku bersaksi bahwa Muhammad
S.A.W adalah hamba dan utusanNya.
أُوصِيكُمْ عِبَادَ اللهِ، بِتَقْوَى اللهِ وَأَحْثَكُمْ عَلَى طَاعَتِهِ، وَأَسْتَفْتِحُ بِالَّذِي هُوَ خَيْرٌ، أَمَّا بَعْدُ :
Aku berpesan kepada kalian, wahai hamba-hamba Allah agar bertaqwa
kepada Allah dan aku mengajak kalian untuk taat kepadaNya, dan aku akan
memulai dengan yang terbaik. Adapun selanjutnya :
KEHARAMAN DARAH DAN HARTA SESAMA UMAT ISLAM.
أَيُّهَا النَّاسُ، إِنَّ دِمَاءَكُمْ وَأَمْوَالَكُمْ حَرَامٌ عَلَيْكُمْ
إِلَى أَنْ تَلْقَوْا رَبَّكُمْ كَحُرْمَةِ يَوْمِكُمْ هَذَا فِى
شَهْرِكُمْ هَذَا فِى بَلَدِكُمْ هَذَا.
Wahai manusia, sesungguhnya darah kalian dan harta kalian haram atas
kalian hingga kalian bertemu Tuhan kalian (hari Kiamat) seperti
keharaman hari kalian ini, di bulan kalian ini, di negri kalian ini.
أَلاَ هَلْ بَلَّغْتُ .... ؟ اَللَّهُمَّ اشْهَدْ.
Ingatlah, bukankah aku telah menyampaikan … ? Ya Allah saksikanlah.
فَمَنْ كَانَتْ عِنْدَهُ أَمَانَةٌ فَلْيُؤَدِّهَا إِلَى مَنِ ائْتَمَنَهُ عَلَيْهَا.
Maka barang siapa yang menanggung amanah maka hendaklah disampaikan kepada yang memberinya amanah tersebut.
PEMBATALAN SENGKETA / PERMASALAHAN JAHILIYAH
وَإِنَّ رِبَا الْجَاهِلِيَّةِ مَوْضُوعٌ، وَإِنَّ أَوَّلَ رِبًا أَبْدَأُ بِهِ رِبَا عَمِّي عَبَّاسِ بْنِ عَبْدِ الْمُطَّلِبِ.
Dan riba jahiliyah dibatalkan dan riba jahiliyah yang pertama kali aku batalkan adalah riba pamanku Abbas bin Abdil Mutthalib.
وَإِنَّ دِمَاءَ الْجَاهِلِيَّةِ مَوْضُوعَةٌ، وَإِنَّ أَوَّلَ دَمٍ
أَبْدَأُ بِهِ دَمُ عَامِرِ بْنِ رَبِيعَةَ بْنِ الْحَارِثِ بْنِ عَبْدِ
الْمُطَّلِبِ
Dan dendam pertumpahan darah jahiliyah juga dibatalkan, dan
sesungguhnya dendam pertumpahan darah jahiliyah yang pertama kali aku
batalkan adalah darah Amir bin Rabi’ah bin Al-Harits bin Abdil
Mutthalib.
وَإِنَّ مَآثِرَ الْجَاهِلِيَّةِ مَوْضُوعَةٌ غَيْرَ السَّدْنَةِ،
وَالسِّقَايَةِ، وَالْعَمْدُ قَوَدٌ، وَشَبَّهَ الْعَمْدَ مَا قُتِلَ
بِالْعَصَا وَالْحَجَرَ وَفِيهِ مِائَةُ بَعِيرٍ، فَمَنْ زَادَ فَهُوَ
مِنْ أَهْلِ الْجَاهِلِيَّةِ.
Dan sesungguhnya pilih kasih (hak istimewa) zaman jahiliyah dibatalkan
selain hak melayani (mentadbir Ka’bah), dan memberi minum (air zamzam)
kepada orang Haji, dan pembunuhan yang sengaja harus diqishah dan yang
menyerupainya adalah pembunuhan menggunakan kayu atau batu, dan di
dalam urusan itu bisa digantikan dengan denda 100 unta, barang siapa
(wali yang dibunuh) minta tambah maka dia termasuk orang jahiyah.
PERINGATAN AGAR WASPADA DARI TIPU DAYA SETAN
أَيُّهَا النَّاسُ، إِنَّ الشَّيْطَانَ قَدْ يَئِسَ أَنْ يُعْبَدَ فِي
أَرْضِكُمْ هَذِهِ، وَلَكِنَّهُ قَدْ رَضِيَ أَنْ يُطَاعَ فِيمَا سِوَى
ذَلِكَ مِمَّا تُحْرِقُونَ مِنْ أَعْمَالِكُمْ.
Wahai manusia! Hari ini setan telah putus asa untuk dapat disembah di
bumi kalian (Mekah) ini. Tetapi, ia akan bangga jika ditaati (diikuti)
pada perbuatan selain itu (menyembah setan) dari perkara yang kalian
anggap remeh dari amal kalian !
أَيُّهَا النَّاسُ، إِنَّمَا النَّسِيءُ زِيَادَةٌ فِي الْكُفْرِ يُضَلُّ
بِهِ الَّذِينَ كَفَرُوا يُحِلُّونَهُ عَامًا وَيُحَرِّمُونَهُ عَامًا،
لِيُوَاطِئُوا عِدَّةَ مَا حَرَّمَ اللهُ فَيُحِلُّوا مَا حَرَّمَ اللهُ.
Wahai manusia! Sesungguhnya perbuatan menunda-nunda adalah menambah di
dalam kekafiran, orang-orang kafir disesatkan oleh perbuatan itu,
mereka menghalalkan (pada bulan haram) setahun dan mengharamkannya
setahun (dengan tujuan) agar mencocoki hitungan (bulan) yang diharamkan
oleh Allah maka mereka menghalalkan apa yang diharamkan oleh Allah.
Hikmah : Perbuatan menunda kebaikan hanya akan menyebabkan seseorang bertambah kekufurannya.
وَإِنَّ الزَّمَانَ قَدِ اسْتَدَارَ كَهَيْئَتِهِ يَوْمَ خَلَقَ اللهُ
السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ، "إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللهِ اثْنَا
عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضَ
مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ" ثَلاَثَةٌ مُتَوَالِيَاتٌ، وَوَاحِدٌ فَرْدٌ:
ذُو الْقَعْدَةِ، وذُو الْحِجَّةِ، وَالْمُحَرَّمُ، وَرَجَبُ مُضَرٌ،
اَلَّذِي بَيْنَ جُمَادَىْ وَشَعْبَانَ.
Wahai manusia! Sesungguhnya zaman itu beredar sejakAllah menjadikan
langit dan bumi “Sesungguhnya hitungan bulan di sisi Allah adalah 12
bulan di dalam Kitab Allah (sejak) Allah menciptakan langit dan bumi
diantaranya ada 4 bulan haram, 3 bulan berturut-turut dan yang satu
bulan terpisah; Dzul Qa’dah, Dzul Hijjah, Muharram dan Rajab Mudhar
yang terletak diantara bulan Jumadil (Akhir) dengan Sya’ban.
أَلاَ هَلْ بَلَّغْتُ .... ؟ اَللَّهُمَّ اشْهَدْ.
Ingatlahh bukankah aku telah menyampaikan …. ? Ya Allah saksikanlah.
HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI-ISTRI
أَيُّهَا النَّاسُ، إِنَّ لِنِسَائِكُمْ عَلَيْكُمْ حَقًّا، وَلَكُمْ عَلَيْهِنَّ حَقٌّ.
Adapun selanjutnya, wahai manusia, sesungguhnya bagi istri kalian
mempunyai hak yag (wajib) atas kalian, dan kalian juga punya hak yang
(wajib) atas mereka.
لَكُمْ أَنْ لاَ يُوَاطِئْنَ فُرُشَهُمْ غَيْرَكُمْ، وَلاَ يَدْخُلْنَ
أَحَدًا تَكْرَهُونَهُ بُيُوتَكُمْ إِلاَّ بِإِذْنِكُمْ، وَلاَ يَأْتِينَ
بِفَاحِشَةٍ، فَإِنْ فَعَلْنَ فَإِنَّ اللهَ قَدْ أَذَنَ لَكُمْ أَنْ
تَعْضُلُوهُنَّ وَتَهْجُرُوهُنَّ فِي الْمَضَاجِعَ وَتَضْرِبُوهُنَّ
ضَرْبًا غَيْرَ مُبَرِّحٍ، فَإِنِ انْتَهَيْنَ وَأَطَعْنَكُمْ
فَعَلَيْكُمْ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ،
Hak kalian adalah; Jangan sampai mereka (istri) membolehkan orang
menginjak alas tidur mereka selain kalian, dan mereka tidak boleh
membawa masuk ke rumah kalian orang yang kalian benci melainkan atas
izin kalian, dan mereka tidak boleh melakukan tindakan keji (tidak taat
dan tidak setia) jika mereka melakukannya maka sesungguhnya Allah telah
memberi izin kepada kalian untuk memisahi mereka di tempat tidur, dan
memukul mereka dengan pukulan yang tidak mencederakan, jika mereka
telah berhenti (bertaubat) dan taat kepada kalian, maka wajib atas
kalian memberi rizki (nafkah) dan pakaian kepada mereka bilma’ruf
(sepantasnya).
وَإِنَّمَا النِّسَاءُ عِنْدَكُمْ عَوَانٌ، لاَ يَمْلِكْنَ لأَنْفُسِهِنَّ
شَيْئًا، وَإِنَّكُمْ إِنَّمَا أَخَذْتُمُوهُنَّ بِأَمَانَةِ اللهِ
وَاسْتَحْلَلْتُمْ فُرُوجَهُنَّ بِكَلِمَةِ اللهِ، فَاتَّقُوا اللهَ فِي
النِّسَاءِ وَاسْتَوْصُوا بِهِنَّ خَيْرًا.
Dan sesungguhnya perempuan (istri) di sisi kalian ibarat tawanan,
mereka sedikitpun tidak berkuasa atas diri mereka sendiri, dan
sesungguhnya kalian mengambil mereka dengan amanah Allah dan kalian
menjadikan farji mereka halal (untuk kalian) dengan kalimat Allah
bertaqwalah kalian kepada Allah di dalam urusannya perempuan (istri),
dan nasehatlah dengan baik kepada mereka.
أَلاَ هَلْ بَلَّغْتُ ....؟ اَللَّهُمَّ اشْهَدْ.
Ketahuilah bukankah aku telah menyampaikan ….? Ya Allah saksikanlah.
ORANG IMAN ADALAH BERSAUDARA
أَيُّهَا النَّاسُ، إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ وَلاَ يَحِلُّ لامْرِئٍ مَالٌ لأَخِيهِ إِلاَّ عَنْ طَيِّبِ نَفْسٍ مِنْهُ.
Wahai manusia, Sesungguhnya orang-orang iman adalah bersaudara, dan
tidak halal bagi seseorang harta saudaranya kecuali disertai enak
(ridhanya) diri.
أَلاَ هَلْ بَلَّغْتُ ....؟ اَللَّهُمَّ اشْهَدْ.
Ketahuilah bukankah aku telah menyampaikan ….? Ya Allah saksikanlah.
فَلاَ تَرْجِعَنَّ بَعْدِى كَافِرًا يَضْرِبُ بَعْضُكُمْ رِقَابَ بَعْضٍ.
Janganlah kalian setelah (wafat)ku kembali kafir, sebagian kalian memukul leher (membunuh) sebagian yag lain.
PERINTAH AGAR BERPEGANG TEGUH KEPADA AL-QUR’AN DAN AS-SUNNAH.
فَإِنِّي قَدْ تَرَكْتُ فِيكُمْ مَا لَنْ تَضِلُّوا بَعْدَهُ إِنِ اعْتَصَمْتُمْ بِهِ : كِتَابَ اللهِ.
Dan sungguh telah aku tinggalkan di kalangan kalian yang kalian tidak
akan tersesat jika berpegang teguh dengannya yaitu : Kitab Allah
(Al-Qur’an).
NOTE : DALAM RIWAYAT MALIK KALIMATNYA :
تَرَكْتُ فِيكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوا مَا تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا كِتَابَ اللهِ وَسُنَّةَ نَبِيِّهِ.
Telah aku tinggalkan di kalangan kalian dua perkara yang kalian tidak
akan sesat selagi berpegang teguh pada keduanya yaitu Kitab Allah dan
Sunnah Nabinya.
أَلاَ هَلْ بَلَّغْتُ ....؟ اَللَّهُمَّ اشْهَدْ.
Ketahuilah bukankah aku telah menyampaikan ….? Ya Allah saksikanlah.
NOTE : TAMBAHAN DI DALAM RIWAYAT AHMAD;
قَالُوا : نَشْهَدُ أَنَّكَ قَدْ بَلَّغْتَ وَأَدَّيْتَ وَنَصَحْتَ.
فَقَالَ بِإِصْبَعِهِ السَّبَّابَةِ يَرْفَعُهَا إِلَى السَّمَاءِ
وَيَنْكُتُهَا إِلَى النَّاسِ : اللَّهُمَّ اشْهَدِ، اللَّهُمَّ اشْهَدْ.
ثَلاَثَ مَرَّاتٍ.
Mereka menjawab : Kami bersaksi bahwa engkau telah menyampaikan dan
telah mendatangkan serta nasehat (menyempurnakan risalah), maka Nabi
mengangkat jari telunjuknya ke arah langit dan menunjukkan ke arah
manusia seraya bersabda : Ya Allah saksikanlah, beliau ulang hal itu
hingga tiga kali.
YANG MEMBUAT MANUSIA MULIA DI SISI ALLAH ADALAH KETAQWAANNYA
أَيُّهَا النَّاسُ، أَلاَ إِنَّ رَبَّكُمْ وَاحِدٌ، وَإِنَّ أَبَاكُمْ
وَاحِدٌ، أَلاَ لاَ فَضْلَ لِعَرَبِيٍّ عَلَى أَعْجَمِيٍّ، وَلاَ
لِعَجَمِيٍّ عَلَى عَرَبِيٍّ، وَلاَ لأَحْمَرَ عَلَى أَسْوَدَ، وَلاَ
أَسْوَدَ عَلَى أَحْمَرَ إِلاَّ بِالتَّقْوَى.
Wahai manusia, ingatlah sesungguhnya Tuhan kalian itu satu, bapak
kalian itu satu, ingatlah tidak ada keutamaan orang Arab mengalahkan
orang A’jam (non Arab), dan tidak ada keutamaan orang A’jam mengalahkan
orang Arab, dan tidak ada keutamaan orang kulit merah mengalahkan orang
kulit hitam, tidak ada keutamaan orang kulit hitam mengalahkan orang
kulit merah, melainkan dengan sebab ketaqwa’an.
أَلاَ هَلْ بَلَّغْتُ ....؟ اَللَّهُمَّ اشْهَدْ. قَالُوا : نَعَمْ، قَالَ : فَلْيُبَلِّغْ الشَّاهِدُ الْغَائِبَ.
Sudahkah aku menyampaikan… ? ya Allah saksikanlah, mereka menjawab; ya,
beliau bersabda hendaklah orang yang hadir menyampaikan kepada yang
tidak hadir.
PENUTUP : PENJELASAN TENTANG WARIS, WASIAT DAN KEPEMILIKAN.
أَيُّهَا النَّاسُ، إِنَّ اللهَ قَدْ قَسَمَ لِكُلِّ وَارِثٍ نَصِيبَهُ
مِنَ الْمِيرَاثِ، وَلاَ يَجُوزُ لِوَارِثٍ وَصِيَّةٌ، وَلاَ يَجُوزُ
وَصِيَّةٌ فِي أَكْثَرَ مِنْ ثُلُثٍ، وَالْوَلَدُ لِلْفِرَاشِ
وَلِلْعَاهِرِ الْحَجَرُ.
Wahai manusia, sesungguhnya Allah telah membagi bagi setiap ahli waris
bagiannya masing-masing dari harta waris, dan tidaka ada wasiat bagi
ahli waris, dan wasiat tidak boleh lebih dari 1/3, anak adalah untuk
“alas” (ibu) sedangkan bagi pezina adalah batu (hukum ranjam).
مَنِ ادَّعَى إِلَى غَيْرِ أَبِيهِ أَوْ تَوَلَّى غَيْرَ مَوَالِيهِ
فَعَلَيْهِ لَعْنَةُ اللهِ وَالْمَلاَئِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ، لاَ
يُقْبَلُ مِنْهُ صَرْفٌ وَلاَ عَدْلٌ.
Barang siapa yang mengaku pada selain bapaknya atau mengaku hamba
selain hambanya maka berat atasnya laknat Allah dan Malaikat serta
manusia semuanya, tidak diterima darinya ibadah sunnah dan ibadah wajib.
وَالسَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ.
Dan semoga keselamatan dan rahmat Allah tetap atas kalian.
Setelah itu di tempat yang sama dan jarak waktu yang tidak lama baginda medapat wahyu berupa ayat ;
الْيَوْمَ أَكْمَلْتُ لَكُمْ دِينَكُمْ وَأَتْمَمْتُ عَلَيْكُمْ نِعْمَتِي وَرَضِيتُ لَكُمُ الإِسْلاَمَ دِينًا.
Hari ini telah Aku sempurnakan bagi kalian agama kalian dan aku
sempurnakan atas kalian nikmat-nimatKu, dan Aku ridha Islam sebagai
agama kalian. QS. Al-Maidah : 3
Kira-kira tiga bulan setelah khotbah yang sangat monumental tersebut.
kemudian Baginda memenuhi panggilan kekasih sekaligus Tuhan yang telah
mengutusnya sebagai rahmat bagi seluruh alam, shalawat dan salam semoga
tetap atasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar