Bercinta bagi pasangan suami istri (pasutri) di saat sang istri hamil
tua dengan kondisi perut yang membesar sering terasa berbeda dari
sebelumnya atau di saat istri belum hamil,umumnya ini terjadi lantaran
timbulnya perasaan takut atau khawatir yang sebetulnya tak beralasan,
kadang kekhawatiran itu terjadi karena perasaan tidak nyaman terhadap
kondisi perut sang istri yang membesar. Berhubungan intim saat istri
hamil itu boleh dilakukan, karena tidak akan menyakiti janin, tentu
saja dengan catatan kehamilan istri tidak sedang ada masalah ataupun
sedang ada gangguan.
Walaupun untuk bercinta bisa dilakukan untuk mereka yang tengah
berbadan dua, namun perlu mengatur posisi yang tepat. berikut ada
beberapa posisi bercinta dengan istri yang sedang hamil yang bisa di
coba,n amun, sebelum bereksperimen dengan seluruh posisi itu, ada
baiknya Anda dan pasangan jangan memaksakan diri melakukannya.
1. Posisi Misionaris Pada posisi ini,perempuan di bawah dan pria di atas. Jika dilakukan saat istri tengah hamil tentu menjadi tidak nikmat, bahkan bisa menyakitkan bagi istri Anda, bahkan juga untuk Anda sendiri. Itu sebabnya, posisi berhubungan seksual yang bisa dilakukan selama istri hamil adalah variasi dengan posisi menyamping, perut istri Anda terbebas dari tindihan. hehmmm.....
2. Perempuan di Atas, Pria di Bawah
Dengan posisi ini, Anda (terutama istri Anda), bisa mencegah penekanan terlalu banyak pada bagian perut dan payudara istri Anda, yang memang membahayakan kehamilannya. Posisi ini memungkinkan perempuan untuk memegang lebih banyak kendali atas gerakan. Istri dapat membuatnya lambat atau capat, sambil mengontrol kedalaman penetrasi.sound good......
3. Posisi Sendok
Posisi ini dilakukan dengan tubuh berbaring menyamping. Anda berada dibelakang istri Anda, sehingga penetrasi dapat dilakukan dari belakang(tetapi bukan hubungan seksual anal. Hanya penetrasinya lewat arah belakang). Posisi ini juga sesuai dilakukan pada saat perut istri sudah besar, atau sat istri tidak dapat berperan aktif lagi selama bercinta(seperti pada posisi perempuan di atas). interesting.....
4. Posisi Sendok Berhadapan
Posisi menyamping berhadapan dengan pasangan. Tarik satu kaki untuk memberi ruang pada pasangan untuk melakukan penetrasi. Posisi ini lebih cocok dilakukan pada triwulan pertama, ketika perut istri belum terlalu besar. nice to try......
5. Posisi Duduk
Perempuan duduk di pangkuan pasangan, ketika hamil belum terlalu besar, posisi berhadapan dapat dilakukan. Tapi ketika perut semakin membesar,posisi tidak berhadapan dapat dipilih. Posisi ini dapat menjadi pilihan pada masa kehamilan akhir trimester ke-2 atau pada awal trimester ke-3.Posisi ini cukup nyaman, baik untuk istri maupun Anda sendiri, sekalipun tidak memberikan kesempatan bagi Anda berdua untuk banyak melakukan gerakan aktif saat pemanasan (foreplay). Sayangnya, posisi duduk ini hanya nyaman dilakukan bagi berat tubuh istri tergolong normal. Sebab, pada posisi ini Anda harus menopang berat tubuh istri pada pangkuan Anda. hehehe terlalu berat boo....
6. Doggie Style
Agar perut tidak mendapat tekanan, istri bisa bersangga pada lutut dan tangannya, sepeerti hendak merangkak. Hanya saja, jika perut istri sudah sangat besar, bisa saja perut tetap menyentuh alas. Posisi ini juga tidak bisa dilakukan dalam tempo lama, karena cukup melatihkan bagi istri, walau ia tidak melakukan gerakan aktif. Keuntungannya, pembuluh darah di punggung tidak tertekan oleh berat perut. speechless dech....
7. Seks Non-Penetratif
Di luar alternatif-alternatif posisi tersebut, Anda bisa juga melakukan seks non-penetratif. Artinya, alat kelamin suami tidak perlu memasuki vagina istri. Suami istri bisa saling memberikan seks oral atau masturbasi. hmhem.... safe for baby......
Sebenarnya sih ..apa pun posisi yang Anda berdua pilih, nikmatilah aktivitas seksual itu bersama-sama dengan tetap memperhatikan kondisi kehamilan istri Anda.Tentu asalkan kehamilan istri Anda dinyatakan tidak memiliki risiko apapun,Anda berdua bisa melakukan hubungan seksual kapan pun Anda berduamenginginkannya, bahkan sampai menjelang persalinan sekalipun. Dengan tetap menikmati aktivitas yang satu ini bersama suami, Anda berdua bisa saling berbagi rasa takut maupun kekhawatiran, serta stres yang mungkin muncul selama masa kehamilan.
Namun jika kehamilan istri Anda berisiko, seperti misalnya letak plasenta tidak pada posisi yang seharusnya (plasenta previa), makalebih baik berkonsultasi dulu dengan dokter spesialis kandungan jika Anda berdua tetap ingin bisa berhubungan seksual. Begitu juga apabila istri mengalami perdarahan ringan, seperti keluarnya flek-flek pada kehamilan trimester pertama, tunda dulu keinginan itu.
Jadi keputusan ada di tangan anda berdua gaya apa yang cocok dan aman untuk kehamilan anda......
Tidak ada komentar:
Posting Komentar