Siapa di antara kita yang tidak ingin masuk surga? Apalagi jika
masuknya bebas dari pintu manapun! Adakah amalan yang bisa mengantarkan
kita pada peluang emas tersebut? Jawabannya: ada, antara lain:
1. Berakidah yang benar
Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam bersabda,
“مَنْ قَالَ أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ
وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ،
وَأَنَّ عِيسَى عَبْدُ اللَّهِ وَابْنُ أَمَتِهِ وَكَلِمَتُهُ أَلْقَاهَا
إِلَى مَرْيَمَ وَرُوحٌ مِنْهُ، وَأَنَّ الْجَنَّةَ حَقٌّ، وَأَنَّ
النَّارَ حَقٌّ؛ أَدْخَلَهُ اللَّهُ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ
الثَّمَانِيَةِ شَاءَ”
”Barangsiapa mengucapkan ”Aku bersaksi bahwa tidak ada yang berhak
disembah selain Allah semata tidak ada sekutu bagi-Nya dan bahwa
Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya. Serta Isa adalah hamba Allah dan
anak salah satu hamba-Nya. Kalimat-Nya disampaikan kepada Maryam dan
ruhnya berasal dari Allah. (Ia juga bersaksi) bahwa surga adalah benar
adanya, neraka juga benar adanya; niscaya Allah akan memasukkannya ke
surga dari delapan pintunya manapun yang ia kehendaki”. HR. Muslim dari
Ubadah bin ash-Shamit radhiyallahu’anhu.
2. Taat kepada pemerintah dalam kebaikan
Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam menjanjikan,
“مَنْ عَبَدَ اللَّهَ لَا يُشْرِكُ بِهِ شَيْئًا،
فَأَقَامَ الصَّلَاةَ، وَآتَى الزَّكَاةَ، وَسَمِعَ وَأَطَاعَ؛ فَإِنَّ
اللَّهَ تَعَالَى يُدْخِلُهُ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شَاءَ،
وَلَهَا ثَمَانِيَةُ أَبْوَابٍ. وَمَنْ عَبَدَ اللَّهَ لَا يُشْرِكُ بِهِ
شَيْئًا، وَأَقَامَ الصَّلَاةَ، وَآتَى الزَّكَاةَ، وَسَمِعَ وَعَصَى؛
فَإِنَّ اللَّهَ تَعَالَى مِنْ أَمْرِهِ بِالْخِيَارِ؛ إِنْ شَاءَ
رَحِمَهُ، وَإِنْ شَاءَ عَذَّبَهُ”.
”Barangsiapa menyembah Allah dan tidak mempersekutukan-Nya dengan
suatu apapun, menegakkan shalat, menunaikan zakat, mendengar dan taat
(kepada pemerintah); niscaya Allah akan memasukkannya lewat pintu surga
manapun yang ia maui. Dan pintu surga itu ada delapan. Barangsiapa
menyembah Allah dan tidak mempersekutukan-Nya dengan suatu apapun,
menegakkan shalat, menunaikan zakat, mendengar namun tidak taat (kepada
pemerintah); maka nasibnya terserah Allah. Jika Dia berkehendak maka
akan merahmatinya, sebaliknya jika Dia berkehendak, maka akan
menyiksanya”. HR. Ahmad dari Ubadah bin ash-Shamit radhiyallahu’anhu dan
dinilai hasan oleh al-Albany.
3. Patuh kepada suami
Rasulullah shallallahu’alaihiwasallam bertutur,
“إِذَا صَلَّتْ الْمَرْأَةُ خَمْسَهَا، وَصَامَتْ
شَهْرَهَا، وَحَفِظَتْ فَرْجَهَا، وَأَطَاعَتْ زَوْجَهَا؛ قِيلَ لَهَا
ادْخُلِي الْجَنَّةَ مِنْ أَيِّ أَبْوَابِ الْجَنَّةِ شِئْتِ”.
“Jika seorang wanita menunaikan shalat lima waktu, berpuasa di bulan
Ramadhan, menjaga kemaluannya dan menaati suaminya; niscaya akan
dikatakan padanya: “Masuklah ke dalam surga dari pintu manapun yang kau
mau”. HR. Ahmad dari Abdurrahman bin ‘Auf radhiyallahu’anhu dan
dinyatakan hasan oleh Syaikh al-Albany.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar