Kok masih ada juga ya warga QHJ yang mudah terhasut oleh geng salafi rakitan?. Contohnya, kata mereka, pak KH. Ubaidah itu punya ilmu
kanuragan, ilmu kanuragan itu syirik, syirik itu neraka. Jadi
kesimpulan = ajaran KH. Ubaidah itu sesat/syirik, maka kita ini adalah
jamaah syirik. Mari kita merenungkan sejenak agar kita tidak ikut2an
jadi orang bodoh sebagaimana teman2 kita di geng salafi rakitan itu.
Pak KH. Ubaidah sejak th 1941 membawa ilmu Qur'an Hadits dari Mekkah,
yang selalu diperjuangkan mati2an adalah Qur'an Hadits, dan akhirnya
yang sampai pada kita sekarang pun ya hanya ilmu Qur'an Hadits. Secara
logika, jika KH. Ubaidah mengajarkan sesuatu selain Qur'an Hadits,
misalnya ilmu2 kanuragan, insya Allah saya pun saat ini sudah dapat
ilmu2 kanuragan itu. Tapi nyatanya hal ini jauh sekali dari persangkaan
orang2 bodoh itu.
Mereka bilang bhw pak KH. Ubaidah mengajarkan ilmu2 kanuragan yang
syirik kepada santri2nya. Maka kesimpulannya = KH. Ubaidah adalah
seorang Dajjal/Penipu. Maka saya disini terangkan berdasar yang saya
tahu dan alami.
Pertama kita harus memperhatikan apa yang dibilang oleh sahabat Ali bin
Abi Thalib: "Unzhur Maa Qiila Walaa Tanzhur Man Qaala" (lihatlah apa
yang dikatakan, jangan lihat siapa yang mengatakan). Nah, coba resapi
sekali lagi, apa yang selalu didengung dengungkan dan dibesar besarkan
oleh KH. Ubadah sejak dulu? Tidak lain hanya Qur'an Hadits, bukan ilmu2
syirik yang mereka sangka.
Ada pertanyaan: "Bagaimana dengan foto2 yang terpampang pak KH. Ubaidah
pegang2 ular?, apakah itu bukan ilmu kanuragan?". Maka saya terangkan,
bahwa untuk memegang ular saja tidak perlu pakai ilmu2 kebatinan, yang
penting berani, itu sudah cukup. Pernah lihat tayangan di televisi
Panji si Penjinak Ular? atau Rob si Penjinak Buaya? mereka semua tidak
pakai kanuragan, cukup keberanian dan pengetahuan tentang binatang2
tersebut.
Ada pertanyaan lagi (tepatnya pertanyaan bodoh): "Tetapi jika
kenyataannya KH. Ubaidah dulu benar2 mengajarkan ilmu2 kebatinan/syirik
bagaimana? berarti ilmu Qur'an Hadits yang dibawanya sejak dulu, jadi
batal dong?". Maka saya terangkan bahwa di dalam Al Qur'an Al Kariim sendiri Allah sudah mewanti wanti Nabi Muhammad bahwa jika ia melakukan
amalan syirik, tentunya itu akan merugikan dirinya sendiri, bukan orang
lain.
Coba perhatikan ayat mulia ini:
لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ
"Jika kamu mempersekutukan (Allah), niscaya akan hapus amalmu dan tentulah kamu termasuk orang-orang yang merugi".
Maka dosa apapun itu, pasti akan berdampak kepada si pelaku saja.
Misalnya, si Budi melakukan dosa, tidak mungkin si Indra kecipratan
dosanya si Budi. Dari ayat mulia tersebut misalkan Nabi Muhammad itu
mengerjakan amalan syirik kepada Allah, tidak mungkin Abu Bakar As
Siddiq kecipratan dosa syirik yang dikerjakan oleh Nabi kan?. Tidak
mungkin umatnya ikut menanggung dosa syiriknya kan? (maaf, ini hanya
permisalan saja).
Hal ini berlaku sama dengan pak KH. Ubaidah yang orang2 salafi rakitan
itu persangkakan. Jika ia (KH. Ubaidah) mengerjakan syirik, ya dia
pasti rugi sendiri, tidak mungkin saya yang polos2 gini kecipratan dosa
syiriknya, bukan begitu?.
Argumentasi ini bukan tanpa dalil. Ini buktinya:
مَنْ عَمِلَ صَالِحًا فَلِنَفْسِهِ وَمَنْ أَسَاء فَعَلَيْهَا
"Barang siapa berbuat baik maka bermanfaat baginya. Dan barangsiapa berbuat kejelekan, maka berat untuknya sendiri".
وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَى
"Seseorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain"
Nah, dari penjelasan serba sedikit ini mudah2an tidak ada lagi wong
iman yang terhasut oleh tulisan2 bodoh yang ditulis orang2 bodoh di
blog2 mereka. Sebab kita bukan orang bodoh. Setuju?
Percaya itu sama Tuhan mas/mbak, jangan sama orang2 bodoh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar