Dalam artikel saya kali ini akan
memberikan pencerahan mengenai amalan-amalan istimewa di hari Jum'at
yang penuh baokah, yang bisa dimanfa’atkan oleh setiap muslim sebagai
tabungan pahala baginya di hari kiamat . Insyaa Alloh.
Pertama: Terlarang mengkhususkan malam Jum’at dengan sholat dan siang harinya dengan berpuasa.
Dari Abu Huroiroh, Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi Wa Sallam, bersabda: “Janganlah mengkhususkan malam Jum’at dengan sholat tertentu (kecuali ada dalil tentangnya) dan janganlah mengkhususkan hari Jum’at dengan berpuasa, kecuali jika bertepatan dengan puasa yang mesti dikerjakan ketika itu.” [ HR. Muslim no. 1144]
Kedua: Ketika sholat Shubuh di hari Jum’at dianjurkan membaca Surat As-Sajdah dan Surat Al-Insan. Sebagaimana terdapat dalam hadits Abu Hurairah, beliau berkata, “Nabi Shollallohu ‘Alaihi Wa Sallam biasa membaca pada sholat Shubuh di hari Jum’at “Alam Tanzil ...” (surat As-Sajdah) pada raka’at pertama, dan “Hal ataa ‘alal insaani hiinum minad dahri lam yakun syai-am madzkuro” (surat Al-Insan) pada roka’at kedua.” [ HR. Muslim no. 880]
Catatan: Maksud membaca surat As-Sajdah adalah membaca suratnya, bukan memaksudkan untuk mengkhususkan ketika itu dengan surat yang ada ayat sajdahnya sebagaimana hal ini disalahpahami oleh sebagian orang. Ini sungguh salah dalam memahami hadits Nabi Shollallohu ‘Alaihi Wa Sallam.
Ketiga: Memperbanyak sholawat Nabi di hari Jum’at.
Dari Abu Umamah, Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi Wa Sallam ,bersabda: “Perbanyaklah shalawat kepadaku pada setiap Jum’at. Karena shalawat umatku akan diperlihatkan padaku pada setiap Jum’at. Barangsiapa yang banyak bershalawat kepadaku, dialah yang paling dekat denganku pada hari kiamat nanti.” [ HR. Baihaqi]
Keempat: Dianjurkan membaca Surat Al-Kahfi
Dari Abu Sa’id Al Khudri, Nabi Shollallohu ‘Alaihi Wa Sallam, bersabda: “Barangsiapa membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at maka ia akan disinari oleh cahaya di antara dua Jum’at” [ HR. Hakim].
Dalam lafazh lainnya dikatakan: “Barangsiapa membaca surat Al-Kahfi pada malam Jum’at maka ia akan mendapat cahaya antara dirinya dan rumah yang mulia (Mekkah).”[ HR. Ad Darimi no. 3407]
Juga dari Abu Sa’id Al Khudri, Nabi Shollallohu ‘Alaihi Wa Sallam ,bersabda: “Barangsiapa membaca surat Al-Kahfi sebagaimana diturunkan, maka ia akan mendapatkan cahaya dari tempat ia berdiri hingga Mekkah. Barangsiapa membaca 10 ayatnya, kemudian keluar Dajjal, maka ia tidak akan dikuasai. Barangsiapa yang berwudhu, lalu ia ucapkan: Subhanakalloohumma wa bi hamdika laa ilaaha illaa anta, astagh-firuka wa atuubu ilaik (Maha suci Engkau Ya Allah, segala pujian untuk-Mu, tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Engkau, aku senantiasa memohon ampun dan bertaubat pada-Mu), maka akan dicatat baginya dikertas dan dicetak sehingga tidak akan luntur hingga hari kiamat.”[ HR. Al Hakim (1/564)]
Dari hadits-hadits di atas menunjukkan dianjurkannya membaca surat Al-Kahfi, bisa dilakukan pada malam Jum’at atau siang hari di hari Jum’at.
Kelima: Memperbanyak do’a di hari Jum’at
Dari Abu Huroiroh, Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi Wa Sallam, membicarakan mengenai hari Jum’at lalu ia bersabda:
“Di dalamnya terdapat waktu, jika seorang muslim berdo’a ketika itu, pasti diberikan apa yang ia minta” Lalu beliau mengisyaratkan dengan tangannya tentang sebentarnya waktu tersebut (yaitu di antara dua khutbah dan setelah sholat ashar). [ HR. Bukhori, no. 935, dan Muslim, no. 852]
Semoga bermanfa’at.
Pertama: Terlarang mengkhususkan malam Jum’at dengan sholat dan siang harinya dengan berpuasa.
Dari Abu Huroiroh, Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi Wa Sallam, bersabda: “Janganlah mengkhususkan malam Jum’at dengan sholat tertentu (kecuali ada dalil tentangnya) dan janganlah mengkhususkan hari Jum’at dengan berpuasa, kecuali jika bertepatan dengan puasa yang mesti dikerjakan ketika itu.” [ HR. Muslim no. 1144]
Kedua: Ketika sholat Shubuh di hari Jum’at dianjurkan membaca Surat As-Sajdah dan Surat Al-Insan. Sebagaimana terdapat dalam hadits Abu Hurairah, beliau berkata, “Nabi Shollallohu ‘Alaihi Wa Sallam biasa membaca pada sholat Shubuh di hari Jum’at “Alam Tanzil ...” (surat As-Sajdah) pada raka’at pertama, dan “Hal ataa ‘alal insaani hiinum minad dahri lam yakun syai-am madzkuro” (surat Al-Insan) pada roka’at kedua.” [ HR. Muslim no. 880]
Catatan: Maksud membaca surat As-Sajdah adalah membaca suratnya, bukan memaksudkan untuk mengkhususkan ketika itu dengan surat yang ada ayat sajdahnya sebagaimana hal ini disalahpahami oleh sebagian orang. Ini sungguh salah dalam memahami hadits Nabi Shollallohu ‘Alaihi Wa Sallam.
Ketiga: Memperbanyak sholawat Nabi di hari Jum’at.
Dari Abu Umamah, Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi Wa Sallam ,bersabda: “Perbanyaklah shalawat kepadaku pada setiap Jum’at. Karena shalawat umatku akan diperlihatkan padaku pada setiap Jum’at. Barangsiapa yang banyak bershalawat kepadaku, dialah yang paling dekat denganku pada hari kiamat nanti.” [ HR. Baihaqi]
Keempat: Dianjurkan membaca Surat Al-Kahfi
Dari Abu Sa’id Al Khudri, Nabi Shollallohu ‘Alaihi Wa Sallam, bersabda: “Barangsiapa membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at maka ia akan disinari oleh cahaya di antara dua Jum’at” [ HR. Hakim].
Dalam lafazh lainnya dikatakan: “Barangsiapa membaca surat Al-Kahfi pada malam Jum’at maka ia akan mendapat cahaya antara dirinya dan rumah yang mulia (Mekkah).”[ HR. Ad Darimi no. 3407]
Juga dari Abu Sa’id Al Khudri, Nabi Shollallohu ‘Alaihi Wa Sallam ,bersabda: “Barangsiapa membaca surat Al-Kahfi sebagaimana diturunkan, maka ia akan mendapatkan cahaya dari tempat ia berdiri hingga Mekkah. Barangsiapa membaca 10 ayatnya, kemudian keluar Dajjal, maka ia tidak akan dikuasai. Barangsiapa yang berwudhu, lalu ia ucapkan: Subhanakalloohumma wa bi hamdika laa ilaaha illaa anta, astagh-firuka wa atuubu ilaik (Maha suci Engkau Ya Allah, segala pujian untuk-Mu, tidak ada sesembahan yang berhak disembah selain Engkau, aku senantiasa memohon ampun dan bertaubat pada-Mu), maka akan dicatat baginya dikertas dan dicetak sehingga tidak akan luntur hingga hari kiamat.”[ HR. Al Hakim (1/564)]
Dari hadits-hadits di atas menunjukkan dianjurkannya membaca surat Al-Kahfi, bisa dilakukan pada malam Jum’at atau siang hari di hari Jum’at.
Kelima: Memperbanyak do’a di hari Jum’at
Dari Abu Huroiroh, Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi Wa Sallam, membicarakan mengenai hari Jum’at lalu ia bersabda:
“Di dalamnya terdapat waktu, jika seorang muslim berdo’a ketika itu, pasti diberikan apa yang ia minta” Lalu beliau mengisyaratkan dengan tangannya tentang sebentarnya waktu tersebut (yaitu di antara dua khutbah dan setelah sholat ashar). [ HR. Bukhori, no. 935, dan Muslim, no. 852]
Semoga bermanfa’at.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar