oleh Dr David Liepert |
Fakta membuktikan saat ini lebih banyak budak dibandingkan 200 tahun lalu. Di seluruh dunia jumlah perbudakan sekarang ini terbesar dari sebelumnya, dan penjualan manusia secara ilegal - perdagangan budak-terus berlanjut sejak awal hingga sekarang.
Namun IMAM – The International Muslim Abolitionist Movement - percaya bahwa ketaatan yang sungguh-sungguh terhadap tuntunan Nabi Muhammad menghendaki bahwa semua bentuk perbudakan yang jahat harus berakhir. Dan Umat Islam yakin bahwa kehidupan mereka sebagai hamba Allah terus berusaha diwujudkan.
Apabila saat ini kita berada di sana kenapa agama tidak mengutuk perbudakan sejak awal?
Jawabnya adalah bahwa perbudakan dalam masa Islam adalah sebagai alternatif terbaik dari mati kelaparan atau dieksekusi mati, konsekuensi kuno yang lazim akibat kekalahan perang. Itulah sebabnya perbudakan tidak dikutuk, sebagian besar agama tidak mengatur dan menengahi masalah perbudakan sebagai pelanggaran.
Sebagai contoh, Yahudi memulai perbudakan secara keliru ketika saudara-saudara Nabi Yusuf menjualnya ke Mesir. Beberapa dekade setelah ia bebas dan membawa keluarganya ke istana, Mesir di bawah Raja Firaun berbalik melawan dan memperbudak saudara-saudara Bani Israil mereka. Kemudian Musa memimpin mereka keluar dari Mesir menjadi hamba Allah. Jadi meskipun perbudakan mendapatkan tempat dalam hukum Yahudi dan Kristen, namun prinsip Tuhan membimbing adalah tersirat dalam sejarah Yahudi sendiri. Sebagai anak-anak budak mereka menyadari tidak ada perbedaan nilai individu antara budak atau orang merdeka dihadapan Tuhan.
Berabad-abad kemudian, ajaran Kristen datang manakala kebenaran yang penting belum diberikan pada penguasa Israel Romawi. Dan pula, Kristen tidak mengutuk perbudakan akan tetapi menegaskan ajaran Yesus kepada masyarakat luas, yang pada akhirnya juga merubah dunia Romawi.
Akan tetapi apakah yang anda perbuat seandainya anda adalah seorang penguasa? Itulah sepenggal jawaban teka-teki Islam karena sepanjang sejarah manusia, kita cenderung mengabaikan keyakinan tersembunyi yang nyata akan persamaan derajat - sesuatu yang dapat anda temukan bila kita mencarinya – mengabaikan dan meremehkan dengan mengikuti keyakinan yang menyimpang, atau bahkan menuruti kemauan kita sendiri dengan cara berbeda yang sebenarnya bisa kita hindari. Lalu apakah kata Al-Quran tentang perbudakan.
Alih-alih menghapus perbudaan, Quran mempromosikan pembebasan budak dan menyatakaan derajat yang setara dengan majikan mereka di hadapan Allah. Quran menyatakan bahwa budak memiliki hak-hak dan majikan memiliki tanggung-jawab untuk melindungi budak-budak mereka, dan menjanjikan pembebasan budak dengan pahala yang kekal di akhirat.
Bagaimana Muslim dahulu memperlakukan budak? Nabi Muhammad memberikan contoh dengan membantu, peduli, dan membebaskan mereka, mendengarkan mereka, belajar dari mereka dan melibatkan mereka, menghargai kontribusi mereka dalam masyarakat Islam.
Keluarga Nabi Muhammad sendiri secara langsung membebaskan hampir 40.000 budak.
Apa yang dikataka sarjana Muslim tentang perbudaan? Pada dasarnya manusia adalah bebas, maka perbudakan merupakan penyimpangan yang sangat dibenci. Bukan hanya secara bertahap menghapuskan perbudakan, seluruh sarjana Muslim sependapat bahwa umat Islam harus berusaha membasmi ketidakadilan dan diskriminasi yang menjadi akar penyebab perbudakan.
Jadi apa yang Syariat – kata Arab yang berarti “jalan menuju lobang air” katakan tentang perbudakan?
Karena Syariat adalah jalan Nabi Muhammad dan para shabatnya menuju ke sebuah dunia yang bebas perbudakan, maka setiap sarjana moderen dengan senang hati menjadikannya rujukan. Tetapi seelah mereka meninggal dunia, kemudian umat Islam yang melihat jumlah budak berkurang memutuskan untuk tidak menyukainya. Jadi sedikit sekali menyinggung penguasa, hanya cukup mempertahankan akses pada budak baru.
Pelajaran terpenting dari Syariat adalah kehidupan keimanan adalah sebuah perjalanan, tidak peduli seberapa jauh kita telah melalui jalan yang salah, kita dapat merubahnya menjadi benar hanya dengan membelokkan diri kita. Sudah waktunya bagi Muslim yang dengan tulus mencintai Islam, Syariat dan warisan Nabi Muhammad untuk memperbaiki kekeliruan mereka dan kembali pada Syariat Islam untuk mencontoh Nabi Muhammad.
Karena pesan dari Quran, Sunnah Nabi SAW, para ulama Islam jelas: Muslim harus mengakhiri perbudakan sejak dulu.
Jika anda seorang Muslim yang mencintai Islam dan berusaha menghormati warisan keadilan, perdamaian dan kebebasan Nabi Muhammad bagi seluruh umat manusia, maka bergabunglah dengan IMAM untuk berdoa bagi kebebasan semua umat manusia pada hari Penghapusan Perbudakan Internasional (Jumat, 2 desember) dan membantu langkah-langkah untuk mengakhiri perbudakan dan penindasan serta ketidak adilan di seluruh dunia saat ini.
Sumber : LDII Sidoarjo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar