Situs jejaring nomer 1 di dunia, Facebook, memang ditujukan untuk pertemanan. Namun bukan berarti Facebook tertutup untuk hal lain, misalnya sebagai alat membangun karir atau mendapat pekerjaan. Facebook bisa menghubungkan Anda dengan alumni, klien dan pekerja potensial.Fakta berbicara bahwa 30% perusahaan memakai Facebook untuk mendapatkan pegawai yang mumpuni. Angka ini bahkan mengalahkan jumlah mereka yang mengecek Linkedln, situs yang memang dibesut untuk tujuan profesional. Nah, di bawah ini disajikan sejumlah hal yang harus dihindari bagi Anda yang ingin memaksimalkan Facebook untuk membuka kesempatan emas di bidang pekerjaan. Simak baik-baik:
1. Foto Tak Senonoh
Bayangkan Anda menjadi bos atau klien. Anda pasti tak ingin melihat pegawai/calon pegawai Anda berpose dengan sebotol miunuman keras di tangannya bukan? Foto pribadi tersebut tidak akan membantu Anda untuk mendapatkan image bagus di kehidupan profesional yang Anda inginkan.
2.Mengeluhkan Pekerjaan
Mengeluh soal pekerjaan hampir dilakukan oleh semua orang. Pernahkah Anda juga melakukan hal itu? Tentang betapa Anda membenci kantor atau betapa menyebalkannya si bos? Akan tetapi melakukannya di forum publik di mana semua orang bisa melihatnya, bukanlah sesuatu yang baik untuk karir Anda. Mengeluhkan pekerjaan di Facebook bisa mencoreng citra Anda di depan bos.
3. Memajang Informasi Palsu
Jika di CV Anda tertulis Anda lulusan Universitas A namun di info Facebook tertulis alumni Universitas B, tak ayal lagi Anda akan dihapus dari daftar interview. Anda bisa saja dicap pembohong karenanya.
4. Status yang Tak Disukai Bos
Hindari status yang bisa menjadikan Anda terlihat tidak bertanggung jawab, suka main-main, atau tidak bisa dipercaya. Status seperti: “Siapa yang peduli kalau pekerjaanku tak selesai?” atau ” Si A sedang asyik main game di meja kerjanya” harus dijauhi jika Anda tak ingin terkesan tidak profesional. Parahnya, status-status tersebut juga bisa meminimalisir kesempatan Anda berkarir di pekerjaan baru.
5. Tidak Memahami Settingan Privacy
Aturlah settingan privacy di Facebook (Security Settings) agar akun Anda lebih terkontrol. Jangan biarkan akun Anda bebas dilihat oleh semua orang. Pilih-pilih siapa saja yang bisa mengakses akun Anda dan siapa yang tidak.
6. Tercoreng karena Teman
Anda tidak bisa mengontrol postingan yang dilakukan teman di profile Anda (meskipun nantinya Anda bisa menghapusnya). Jika klien potensial Anda keburu melihat foto Anda yang sedang mabuk, hal ini tentu akan merugikan. Rajin-rajinlah mengamati postingan yang menyangkut Anda dan hapus konten yang sekiranya tidak baik.
Di antara list-list ‘terlarang’ di atas, nasihat yang paling ampuh adalah mengunci akun sehingga hanya teman yang sudah Anda approve saja yang bisa melihat profile Anda. Kemudian, buatlah akun Facebook kedua yang khusus untuk tujuan profesional sehingga ia berfungsi layaknya resume. Join di situs jejaring adalah langkah yang bagus dan Anda pun akan terlihat melek teknologi gara-garanya. Yang harus diingat ialah, pastikan situs tersebut mewakili bagian terbaik dari diri Anda, bukan sebaliknya.
1. Foto Tak Senonoh
Bayangkan Anda menjadi bos atau klien. Anda pasti tak ingin melihat pegawai/calon pegawai Anda berpose dengan sebotol miunuman keras di tangannya bukan? Foto pribadi tersebut tidak akan membantu Anda untuk mendapatkan image bagus di kehidupan profesional yang Anda inginkan.
2.Mengeluhkan Pekerjaan
Mengeluh soal pekerjaan hampir dilakukan oleh semua orang. Pernahkah Anda juga melakukan hal itu? Tentang betapa Anda membenci kantor atau betapa menyebalkannya si bos? Akan tetapi melakukannya di forum publik di mana semua orang bisa melihatnya, bukanlah sesuatu yang baik untuk karir Anda. Mengeluhkan pekerjaan di Facebook bisa mencoreng citra Anda di depan bos.
3. Memajang Informasi Palsu
Jika di CV Anda tertulis Anda lulusan Universitas A namun di info Facebook tertulis alumni Universitas B, tak ayal lagi Anda akan dihapus dari daftar interview. Anda bisa saja dicap pembohong karenanya.
4. Status yang Tak Disukai Bos
Hindari status yang bisa menjadikan Anda terlihat tidak bertanggung jawab, suka main-main, atau tidak bisa dipercaya. Status seperti: “Siapa yang peduli kalau pekerjaanku tak selesai?” atau ” Si A sedang asyik main game di meja kerjanya” harus dijauhi jika Anda tak ingin terkesan tidak profesional. Parahnya, status-status tersebut juga bisa meminimalisir kesempatan Anda berkarir di pekerjaan baru.
5. Tidak Memahami Settingan Privacy
Aturlah settingan privacy di Facebook (Security Settings) agar akun Anda lebih terkontrol. Jangan biarkan akun Anda bebas dilihat oleh semua orang. Pilih-pilih siapa saja yang bisa mengakses akun Anda dan siapa yang tidak.
6. Tercoreng karena Teman
Anda tidak bisa mengontrol postingan yang dilakukan teman di profile Anda (meskipun nantinya Anda bisa menghapusnya). Jika klien potensial Anda keburu melihat foto Anda yang sedang mabuk, hal ini tentu akan merugikan. Rajin-rajinlah mengamati postingan yang menyangkut Anda dan hapus konten yang sekiranya tidak baik.
Di antara list-list ‘terlarang’ di atas, nasihat yang paling ampuh adalah mengunci akun sehingga hanya teman yang sudah Anda approve saja yang bisa melihat profile Anda. Kemudian, buatlah akun Facebook kedua yang khusus untuk tujuan profesional sehingga ia berfungsi layaknya resume. Join di situs jejaring adalah langkah yang bagus dan Anda pun akan terlihat melek teknologi gara-garanya. Yang harus diingat ialah, pastikan situs tersebut mewakili bagian terbaik dari diri Anda, bukan sebaliknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar