Lelaki Sebenarnya Lebih Sering Menangis?

Itulah mengapa Allah menyebutkan pada lelaki lebih kuat akalnya berbanding seorang wanita. Dan itulah sebabnya mengapa tiada yang kau lihat melainkan selain kedegilan mereka.

Lelaki menangis karena tanggung jawabnya di hadapan Allah.
Dia menjadi tonggak penyangga dalam rumah tangga.
Menjadi pengawal Tuhan bagi Ibu, saudara perempuan, isteri dan anak-anaknya.

Maka, tangisnya pun tidak pernah nampak di matanya.

Tangisan lelaki adalah pada keringat yang bercucuran demi menafkahi keluarganya.

Tidak dapat kau lihat tangisnya pada keluh kesah di lisannya?

Lelaki “menangis” dalam letih dan lelahnya menjaga keluarganya dari kelaparan.

Tidak dapat kau dengar tangisnya pada omelan-omelan di bibirnya.

Lelaki menangis dalam tegak dan teguhnya dalam melindungi keluarganya dari terik matahari, deras hujan serta dinginnya angin malam.

Tidak nampak tangisnya pada peristiwa kecil dan remeh.

Lelaki menangis dalam kemarahannya, bila kehormatan diri dan keluarganya digugat.
Lelaki menangis dengan sigap bangunnya di kegelapan dini hari.
Lelaki menangis dengan bercucuran peluhnya dalam menjemput rezeki.
Lelaki menangis dengan menjaga serta melindungi orang tua, anak dan istri.
Lelaki menangis dengan tenaga dan darahnya menjadi garda bagi agamanya.

Namun…
Lelaki pun sungguh-sungguh menangis dengan air matanya di kesendiriannya, menyadari tanggung jawabnya yang besar di hadapan Allah.
Di pundak seorang laki-laki terdapat suatu beban dan tanggung jawab terhadap siapa saja yang berada dalam kekuasaan ( sekup keluarga).

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :

كلكم راع وكلكم مسؤول عن رعيته

“Setiap kalian adalah pemimpin dan akan dimintai pertanggung-jawaban tentang kepemimpinannya” (Muttafaqun alaihi)

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يَحُولُ بَيْنَ الْمَرْءِ وَقَلْبِهِ وَأَنَّهُ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ

“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan Rasul apabila rasul menyeru kamu kepada sesuatu kamu yang memberi kehidupan kepada kamu, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya, dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan. (QS. Al-Anfal : 24) 
 
sumber : WargaLDII

Tidak ada komentar:

Posting Komentar