“WA INNAKA LA ‘ALAA KHULUQIN ‘ADZIIM – Dan sesungguhnya engkau Muhammad
niscaya memiliki akhlaq yang agung.” Demikian firman Allah SWT didalam
Al-Quran Surat Al-Qolam (58:4).
Saya sering menemukan blog yang
di gunakan untuk berdakwah dengan cara-cara yang kotor. Miris rasanya
hati saat membacanya, seperti layaknya seorang sales marketing sebuah
product yang sedang kejar target menawarkan product serta membuat
testimoni untuk menjatuhkan aproduct competitorny, cara yang sungguh
kotor dan insyaallah Allah pun tidak meridhoinya.
Kenapa ya, orang islam itu suka sekali berpecah belah padahal
kalau disatukan Islam itu suatu kekuatan yang maha dahsyat dan alangkah
indahnya dunia ini. Seperti prinsip negara kita Bhineka Tunggal Ika
walaupun ada dalil yang menyebutkan:
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
(24)
افْتَرَقَتِ الْيَهُودُ عَلَى إِحْدَى وَسَبْعِينَ فِرْقَةً فَوَاحِدَةٌ
فِي الْجَنَّةِ وَسَبْعُونَ فِي النَّارِ وَافْتَرَقَتِ النَّصَارَى عَلَى
ثِنْتَيْنِ وَسَبْعِينَ فِرْقَةً فَإِحْدَى وَسَبْعُونَ فِي النَّارِ
وَوَاحِدَةٌ فِي الْجَنَّةِ وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ
لَتَفْتَرِقَنَّ أُمَّتِي عَلَى ثَلاَثٍ وَسَبْعِينَ فِرْقَةً وَاحِدَةٌ
فِي الْجَنَّةِ وَثِنْتَانِ وَسَبْعُونَ فِي النَّارِ قِيلَ يَا رَسُولَ
اللَّهِ مَنْ هُمْ قَالَ الْجَمَاعَةُ
(24 “Orang-orang Yahudi
berpecah belah menjadi tujuh puluh satu golongan, satu golongan masuk
syurga sedangkan yang tujuh puluh golongan masuk ke dalam neraka, dan
orang orang Nasrani berpecah belah menjadi tujuh puluh dua golongan,
tujuh puluh satu masuk ke dalam neraka sedangkan yang satu golongan
masuk ke dalam syurga. Demi dzat yang diri Muhammad ada di
genggaman-Nya niscaya umatku akan berpecah belah menjadi tujuh puluh
tiga golongan, maka yang satu golongan masuk ke dalam surga sedang yang
tujuh puluh dua golongan masuk ke dalam neraka, ditanyakan kepada
Rasulullah: Siapakah mereka itu (golongan yang masuk ke dalam syurga)?
Beliau bersabda: “Al-Jama’ah.” (HR.Ibnu Majah dari Auf bin Malik, Sunan
Ibnu Majah dalam Kitabul Fitan:II/479 dan At-Tirmidzi, Sunan
At-Tirmidzi:V/2641, Lafadz Ibnu Majah)
Sungguh sangat manusiawi
kita selalu menganggap apa yang kita yakini benar, dan pastinya kita
tidak mau kalau orang lain menyalahkannya, Seperti Islam mengakui Nabi
Muhammad SAW sebagi nabi akhir jaman, Kristen yang mengagungkan Nabi
Isa AS sebagai utusan Allah, Orang hindu yang begitu mengagungkan
Khrisna, orang Budha yang selalu memuja Sang Budha Gautama.
Kita
Islam dengan keyakinan masing-masing ada Salaf, NU, Muhammadiyah, LDII,
Hidayatullah dan masih banyak lagi. Dan kenapa kita selalu
mempersalahkan yang lain padahal tujuan kita sama masuk surga selamat
dari neraka. Orang Hindupun kalau di tanya pasti tujuannya juga sama
“masuk surga selamat dari neraka” mana ada orang yang ingin masuk
neraka. Agama yang benar itu ialah agama yang mengajarkan cinta kasih, Tidak Bid’ah, Tidak Syirik, Tidak Tahayul, Tidak berbuat Maksiat dan dosa, memurnikan agamanya hanya dengan berpegang teguh pada Al-Qur’an
dan Hadist seperti dalil dibawah ini:
. Quran Surat Al An’am ayat 153
وَأَنَّ
هَـذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ وَلاَ تَتَّبِعُواْ السُّبُلَ
فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَن سَبِيلِهِ ذَلِكُمْ وَصَّاكُم بِهِ لَعَلَّكُمْ
تَتَّقُونَ
“Dan sesungguhnya ini (Al Quran) adalah jalanKu yang
benar maka ikutilah, dan janganlah mengikuti setiap jalan, maka akan
tersesat kamu sekalian dari jalan Allah”.
2. Quran Surat Azzuhruf ayat 43
فَاسْتَمْسِكْ بِالَّذِي أُوحِيَ إِلَيْكَ إِنَّكَ عَلَى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيمٍ
“Maka
berpegang teguhlah dengan apa-apa yang telah diwahyukan kepadamu
(Muhammad), sesungguhnya engkau berada di jalan yang benar”.
3. Quran Surat Al Hasr ayat 7
مَّا
أَفَاء اللَّهُ عَلَى رَسُولِهِ مِنْ أَهْلِ الْقُرَى فَلِلَّهِ
وَلِلرَّسُولِ وَلِذِي الْقُرْبَى وَالْيَتَامَى وَالْمَسَاكِينِ وَابْنِ
السَّبِيلِ كَيْ لَا يَكُونَ دُولَةً بَيْنَ الْأَغْنِيَاء مِنكُمْ وَمَا
آتَاكُمُ الرَّسُولُ فَخُذُوهُ وَمَا نَهَاكُمْ عَنْهُ فَانتَهُوا
وَاتَّقُوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ
“Dan apa-apa (peraturan) yang Rasul datangkan pada kalian maka ambillah, dan apa-apa yang Rasul melarang maka jauhilah”.
4. Quran Surat An Nisa’ ayat 13
تِلْكَ
حُدُودُ اللّهِ وَمَن يُطِعِ اللّهَ وَرَسُولَهُ يُدْخِلْهُ جَنَّاتٍ
تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَذَلِكَ الْفَوْزُ
الْعَظِيمُ
“Demikian itu undang-undang Allah. Barang siapa taat
kepada Allah dan UtusanNya (Allah) akan memasukkannya ke dalam Surga
yang mengalir dari sekitar Surga beberapa sungai, mereka kekal di
dalamnya. Demikian itu keuntungan yang luar biasa besar”.
Sabda Rosulullah SAW:
1. عَنْ مَالِكٍ أَنَّهُ بَلَغَهُ أنَّ رَسُولِ اللهِ صَلَى اللَّه
عَلَيهِ وَسَلَمَ قَالَ تَرَكْتُ فِيْكُمْ أَمْرَيْنِ لَنْ تَضِلُّوا مَا
تَمَسَّكْتُمْ بِهِمَا كِتَابِ اللهِ وَ سُنَّةِ نَبِّهِ * رواه مالك فى
الموطأ
“Aku (Nabi) telah meninggalkan kepada kamu sekalian dua
perkara. Kalian tidak akan tersesat (pasti benarnya) selagi berpegang
teguh pada keduanya, yaitu Kitabillah (Al Quran) dan Sunah Nabi (Al
Hadist)”.
Hadist riwayat Malik
2. فَإنَّ هَذَا
الْقُرْأَنْ طَرَفُهُ بِيَد اللهِ وَ طَرَفُهُ بِأَيْدِكُمْ فَتَمَسَكُوْا
بِهِ، فَإِنّكُمْ لَنْ تَهْلِكُوْا وَلَنْ تَضِلّوْا بَعْدَهُ أَبَدًا *
رواه الطبرانى
“Maka sesungguhnya ini Al Quran ujungnya yang satu
di tangan Allah dan ujung satunya di tangan kalian, maka berpegang
teguhlah pada Al Quran. Maka sesungguhnya kalian tidak akan rusak
selamanya (pasti selamat) dan tidak akan tersesat (pasti benar) bila
berpegang tteguh pada Al Quran”.
Hadist riwayat Thobroni
3. عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ قَالَ قَالَ صَلَى اللَّه عَلَيهِ وَسَلَمَ
طَلَبُ الْعِلْمِ فَرِيْضَةُ عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ … الحديث * رواه ابن
ماجه
“Mencari ilmu itu kewajiban bagi setiap orang Islam”.
Hadist riwayat Nasa’I dari Anas bin Malik
4. العِلْمُ ثَلَاثَةٌ وَمَا سِوَى ذَلِكَ فَهُوَ فَضْلٌ ءاَيَةٌ
مُحْكَمَةٌ أَوْ سُنَّةٌ قَائِمَةٌ أَوْ فَرِيْضَةٌ عَادِلَةٌ * رواه
أبوداود عن عبدالله بن عمرو بن العاص
“Ilmu (yang wajib di cari)
itu ada tiga, adapun selain dari tiga itu merupakan lebihan (tidak
wajib dicari); ayat yang muhkam (Al Quran) Sunnah yang tegak (Al
Hadist) atau ilmu faroid yang adil (ilmu pembagian waris)”.
Hadist riwayat Abu Dawud dari Abdulloh bin U’mar bin A’sh
Dalam
sebuah blog pula dikatakan LDII sesat, suka mengkafirkan yang lain,
infaq persenan, tidak mau di salahkan, suka ngepel masjid kalau dipakai
sholat orang non LDII dan masih banyak lagi. Saya dari kecil lahir
dalam keluarga yang ngaji di LDII dan dari kecil pula saya tidak pernah
melakukan seperti yang seperti orang-orang tuduhkan itu, bahkan kami
sering diajarkan menghargai orang lain yang berbeda-beda, berbudi
luhur, saling tolong menolong. Kita juga tidak bisa menghakimi sebuah
golongan Cuma berdasarkan tingkah laku segelintir orang. Misalnya ada
seorang yang ngaji di LDII dan menggalang dana dengan iming-iming
imbalan atau bagi hasil dari usahanya dan ternyata di bawa kabur dan
ternyata tukang tipu, atau saya jalan-jalan ke lokalisasi dan saya
tanya sama si PSK,”Mbak agamanya apa..???” jawab si mbak “Islam mas,
NU” terus di penjara ada yang terjerat kasus pemerkosaan dan ternyata
orang Muhammadiyah, temen akrab saya seorang pezina, gay bahkan sampai
ke singapore, saya tanya dia “apa kamu masih suka ngaji..?” Iya
jawabnya..”biar impas” timpalnya lagi, ironisnya dia orang salaf yang
tau hukum. Apa karena hal itu kita lantas memvonis orang NU banyak yang
jadi PSK, terus orang Muhammadiyah banyak yang suka memeperkosa, terus
orang salaf itu pezina dan mungkin orang LDII suka menipu..??? Itu
tidak bisa, karena kita harus yakin sebuah ajara agama pasti
mengajarkan kebaikan, dan kebenaran yang bermuara pada surga, tidak ada
yang mengajarkan untuk berbuat dosa. Agama itu hanya ibarat baju bagi
orang-orang yang mempunyai bermacam-macam sifat, tabiat, karakter dan
tingkah laku. Kita hanya manusia yang diciptakan oleh Alloh lengkap
degan nafsu dan ambisi. Mungkin seandainya ada yang melakukan hal-hal
seperti diatas, itu hanya produk dari kegagalan sebuah pembinaan akhlaq
dan iman. Jadi sebagai umat Nabi Muhammad SAW, hargai perbedaan, Saling
tolong menolong serta berbudi luhurlah dengan sesama insyaallah negara ini aman damai dan sejahtera. Disini saya Cuma mengungkapkan apa yang
ada dalam pemikiran saya, tidak ada kaitanya saya sebagai orang LDII.
Ini murni pandangan saya tentang dakwah-dakwah kotor di media internet
yang sering saya jumpai. Semoga tulisan ini bisa mendatangkan manfaat
yang banyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar