Generasi muda adalah kekuatan sekaligus kebanggaan suatu
umat dan negara. Untuk mengetahui nasib masa depan sebuah umat atau
sebuah bangsa adalah dengan melihat generasi muda saat ini. Bila
generasi mudanya baik, maka masa depan umat dan bangsa tersebut adalah
baik. Sebaliknya bila generasi mudanya rusak maka masa depan umat dan
bangsa tersebut adalah suram.
Karena itu bila kita cermati gerakan musuh-musuh Islam dalam
menghancurkan sebuah bangsa dan umat adalah dengan merusak generasi
mudanya terlebih dulu. Bila generasi muda sebuah umat atau bangsa rusak
maka untuk menghancurkan umat dan bangsa tersebut tidak perlu dengan
kekuatan senjata dan angkatan perang. Inilah yang dipesankan oleh
Napolion Bonaparte kepada para pasukan perang salib, ketika umat
Islam menangkapnya dalam sebuah penyerang salibiyah kenegeri Mesir.
Bahwa umat Islam tidak mungkin dilawan dengan kekuatan senjata, akan
tetapi dengan cara Gazwulfikri (perang pemikiran).
Pesan-Pesan Islam Kepada Generasi Muda
Generasi muda kita berada dalam ancaman bahaya.
Dunia
informasi dan telekomunikasi yang canggih telah membuat sebagian
generasi muda kita terombang-ambing dalam berbagai arus globalisasi
pemikiran dan kemaksiatan. Karena kemajuan informasi dan telekomunikasi
tersebut tidak dibarengi dengan kemajuan pemahaman keagamaan dan
pendidikan moral. Sehingga nilai-nilai negatif dari arus globalisasi
sangat mudah menenggelamkan generasi muda ke dalam lautan kesesatan dan
kemasiatan yang tidak bertepi. Para penjajah kesesatan dan kemaksiatan
menawarkan dagangan mereka melalui berbagai media informasi dan
telekomunikasi. Banyak generasi muda kita yang tergiur dan tertipu
dengan slogan-slogan pedagang kesesatan dan kemasiatan tersebut. Tanpa
disadari mereka telah terjerumus kedalam berbagai lembah kehinaan dan
kenistaan. Ada bermacam lembah terjal dalam dunia generasi muda saat
ini, diantaranya:
- Lembah sex bebas dan pergaulan bebas sejenis seperti lesbian dan homosex.
- Lembah narkoba dan obat-obat terlarang sejenis.
- Lembah kekerasan dan pelanggaran moral sejenis.
- Lembah pemikiran sesat seperti terorisme, skulerisme, liberalisme dan kesesatan sejenis
Pendek kata genarasi muda saat ini harus waspada dengan dua bahaya; bahaya syahawat dan bahaya syubhat.
Tiada
jalan lain untuk menyelamatkan generasi muda dari dua ancaman bahaya
di atas kecuali dengan menyampaikan pesan-pesan Islam kepada generasi
muda. Berikut ini kami kemukakan beberapa pesan untuk generasi muda:
1. Menuntut ilmu agama dan giat beribadah
Pentingnya pendidikan agama bagi generasi muda
Pemuda
adalah unsur terpenting dalam sebuah negara, untuk melihat maju atau
mundurnya suatu negara bisa kita lihat melalui tingkat keilmuan dan
keimanan generasi muda negara tersebut. Oleh sebab itu Islam sangat memperhatikan pendidikan agama bagi generasi muda, baik dari segi keilmuan maupun keimanan.
Dalam
segi keimanan, Allah telah memberikan contoh dalam kitab Al Quran yang
mulia dengan kisah pemuda Ashabul Kahfi, bagaimana mereka tetap kokoh
dalam mempertahankan keimanan di saat kaum atau bangsa mereka telah
dilanda oleh kerusakan moral dan keimanan. Keadaan tersebut memaksa
mereka untuk menjauhi kaum mereka yang telah rusak. Di saat kemampuan
untuk memperbaiki tidak lagi mereka miliki, Allah memberikan
pertolongan untuk menyelamatkan mereka dari ancaman kaum yang membenci
mereka, sehingga mereka tertidur dalam gua (Kahfi) selama tiga ratus
tahun.
Allah memuji mereka dalam firmanNya:
“Ingatlah
ketika para pemuda mencari tempat perlindungan kedalam gua, lalu
mereka berdo’a: Wahai Tuhan kami, berilah rahmat kepada kami dari
sisiMu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan
kami (ini).
Sampai kepada firman Allah; “Sesungguhnya
mereka itu adalah para pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan
Kami tambahkan kepada mereka petunjuk”.
Dalam ayat yang
mulia ini, Allah mengisahkan perjuangan para pemuda dalam
mempertahankan keimanan mereka dalam keadaan yang amat sulit di
tengah-tengah kaum mereka. Mereka terusir dari tengah-tengah kaum
mereka, tapi mereka konsekwen dengan keimanan mereka sehingga Allah
memberikan rahmat dan petunjuk kepada mereka dalam keadaan yang amat
sulit tersebut.
Allah mengabadikan kisah mereka sebagai
ibroh bagi para pemuda setelah mereka, dimana kerusakan yang terjadi
dalam kaum mereka tidak menggoyahkan keimanan mereka.
Ashabul
kahfi adalah salah satu bentuk generasi muda yang tidak terpengaruh oleh
zaman yang dilanda kerusakan iman dan moral. Demikian halnya para
anbiya' seperti nabi Ibrohim, nabi Musa dan nabi kita Muhammad. Mereka
tegar dalam memegang kebenaran dan berjuang untuk melakukan perubahan
terhadap zaman mereka. Mereka tidak terbuai dengan sepoi angin kesesatan
dan kemaksiatan.
Mengisi masa muda dengan segala aktivitas baik keilmuan maupun keimanan telah dipesankan oleh Rasulullah dalam sabda Beliau:
“Pergunakanlah
yang lima sebelum datang masa yang lima; Masa mudamu sebelum datang
masa tuamu, masa sehatmu sebelum datang masa sakitmu, masa kayamu
sebelum datang masa miskinmu, masa kosongmu sebelum datang masa sibukmu
dan masa hidupmu sebelum datang masa kematianmu”. (HR Hakim no 7846).
Dari
hadits ini dapat kita simpulkan betapa pentingnya masa muda untuk
dipergunakan untuk segala hal yang positif. Karena dimasa muda keadaan
tubuh seorang manusia dalam masa yang sangat sempurna dalam segala
hal, baik dari segi fisik maupun kekuatan inteligensia, begitu juga
dalam hal menghadapi tantangan dan rintangan.
Maka
selayaknyalah para generasi muda untuk benar-benar menyadari betapa
penting usia muda mereka. Bahwa usia muda adalah saatnya untuk menggali
dan menggembangkan segala potensi diri dalam menyacari ilmu dan
pengalaman yang sesungguhnya, baik hal duniawi maupun ukhrawi.
Pemuda
yang membina pengalaman spritualnya dengan penuh keimanan merupakan
salah satu dari tujuh golongan yang mendapatkan naungan dari Allah pada
hari kiamat di Padang Mahsyar, di saat jarak matahari dengan kepala
manusia hanya sejengkal.
Sebagaimana yang disebutkan Rasulullah dalam sabda Beliau;
“Ada
tujuh golongan, Allah menaungi mereka di bawah naungan-Nya, pada hari
tiada naungan kecuali naungan-Nya; Pemimpin yang adil, pemuda yang
tumbuh dengan penuh ketaatan kepada Allah, laki-laki yang hatinya
terpaut dengan masjid, dua orang yang saling berkasih-sayang di jalan
Allah, keduanya bertemu karena-Nya dan berpisah karena-Nya, dan
laki-laki yang diajak oleh wanita bangsawan lagi cantik (untuk
melakukan maksiat), maka ia menjawab: Sesungguhnya aku takut kepada
Allah dan laki-laki yang bersedekah lalu disembunyikannya sampai tangan
kirinya tidak mengetahui apa yang diberikan tangan kanannya dan
laki-laki yang mengingat Allah di kesunyian (malam) sampai ia
meneteskan air mata”. (HR Al Bukhary no 629 dan Muslim no 1031).
Dalama
hadits tersebut terdapat motifasi yang sesungguhnya bagi para pemuda
untuk membina diri mereka dalam ilmu dan pengalaman spritualnya.
Amirulmukminin Umar bin Khatab berkata; (تَفَقَّهُوْا قَبْلَ أَنْ تَسُوْدُوْا)
“Hendaklah kamu berilmu sebelum kamu memimpin”.
Pemuda
hari ini adalah pemimpin hari esok, baiknya masa depan suatu
masyarakat dapat kita lihat bagaimana generasi muda mereka hari ini?
Ilmu
yang sangat penting untuk dimiliki pemuda adalah ilmu keimanan dan
ketaqwaan kepada Allah Swt, karena keimanan dan ketakwaan adalah kompas
penunjuk arah dalam segala situasi dan kondisi yang terjadi di
tengah-tengah masyarakat. Bila situasi dan kondisi masyarakat dalam
keadaan melarat dan miskin hal tersebut akan dihadapi dengan penuh
kesabaran dan tawakal kepada Allah, tanpa melanggar norma-norma agama.
Apabila situasi masyarakat dalam keadaan berkecukupan hal tersebut akan
memotivasi mereka untuk bersyukur dan mempergunakan nikmat tersebut
sesuai dengan tuntunan agama, mereka akan terhidar dari sikap mubazir,
berpoya-poya serta hura-hura.
2. Mebekali diri dengan berbagai keterampilan
Banyak
generasi muda kita setelah menyelesaikan pendidikan menjadi
pengangguran dan menjadi beban masyarakat. Mereka sering terkendala
dalam memperolah lapangan pekerjaan. Hal itu disebabkan karena minimnya
keterampilan yang mereka miliki. sehingga banyak pekerjaan di negeri
ini dikerjakan oleh tenaga asing. Apa lagi untuk bersaing dalam
mendapat pekerjaan di luar negeri, mereka lebih tidak siap lagi bila
dilihat dari segi skil, keterampilan dan pengalaman. Pada hal amat
banyak pula lapangan pekerjaan di luar negeri terutama di negara-negara
timur tengah.
Kelemahan
yang mendasar dari tenaga skil negara kita adalah terkendala dari segi
bahasa. Akibatnya gaji tenaga kerja kita di luar negeri di bawah gaji
tenaga kerja Pilipina.
Hal tersebut dilatar belakangi
oleh sistem pendidikan kita kurang memperhatikan pasar lapangan
pekerjaan. Seperti metode pengajaran bahasa inggris di sekolah-sekolah,
tidak sebagus yang ada di tempat-tempat kursus. Buktinya orang yang
belajar bahasa inggris melalui kursus 3 bulan lebih baik dari siswa yang
sudah belajar bahasa inggris melalui pendidikan formal 3 tahun.
Maka
kepada generasi muda kami pesankan bekalilah di anda dengan berbagai
keterampilan dan pengalaman. Sesungguhnya pekerjaan rendahan bila
dikerjakan dengan profesional akan menghasilakan karya berkualitas
tinggi. Jangan gengsi melakukan pekerjaan-pekerjaan rendahan sekalipun,
seperti berternak, bertani atau menjadi buruh.
Sebagaimana
Rasulullah di masa kecilnya demikian pula para Nabi yang lainnya
bekerja sebagai pengembala kambing dalam rangka mendapatkan pengalaman.
Dari Jabir berkata: Suatu
hari Kami bersama Nabi di "Marri dzohron" sedang memanen buah Arak,
maka Nabi bersabda: "Pilihlah yang paling hitam" kami mengatakan :
"Wahai Rasulullah, sepertinya engkau pernah mengembala kambing?" Beliau
menjawab: "Ya. Tidak ada seorang nabipun kecuali pernah mengembala
kambing" [HR. Bukhari Muslim]
Rasulullah tidak pernah
berhenti membekali dirinya dengan pengalaman hidup. Setelah menginjak
usia remaja beliau membantu pamannya dalam berdagang ke Syam. Kemudian
di usia dewasa beliau mengambil upah dari menjualkan dagangan Khadijah.
Sebagaimana hal tersebut di kemukakan oleh para ulama yang menulis
sejarah kehidupan beliau.
3. Menghiasi diri dengan akhlak yang mulia
Ada
banyak sifat yang semestinya tidak layak bagi seorang terpelajar,
apalagi seorang muslim. berbagai penyimpangan (dekadensi) moral di
tengah para pelajar banyak terjadi, seperti kebiasaan suka berdusta,
dengki dan khianat serta tidak menghormati orang yang lebih tua, begitu
juga kebrutalan dan banyak lagi sifat-sifat tercela yang mewarnai
tingkah laku para generasi muda sehari-hari yang tidak mungkin untuk
kita uraikan satu persatu disini.
Islam sangat memperhatikan pendidikan umatnya
terutama generasi muda untuk berakhlak mulia. Sebagaimana Rasulullah di masa muda beliau di gelari Al Amiin (orang terpercaya) oleh orang
kafir Quraisy. Karenanya Allah memuji Akhlak Rasulullah dalam
firman-Nya:
"Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung".
Bahkan Rasulullah menegaskan dalam sabda beliau tentang tugas belaiu di utus menjadi rasul:
"Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia".
Demikian
pula halnya orang tua para ulama terkemuka dalam memulai pendidikan
anak-anak mereka. Sebagaimana orang tua imam Malik mengirim anaknya
kepada Rabi'ah untuk belajar akhlak yang mulia sebelum menuntut ilmu.
Namun
berbeda dengan generasi muda saat ini, mereka menjadikan figur dan
idola mereka orang-orang yang jauh dari berakhlak mulia, apakah itu
bintang film, penyanyi, bintang bola dan seterusnya.
Pada
hal mentauladani mereka tidak sedikitpun membawa manfaat untuk mereka
di dunia apalagi di akhirat kelak. Wahai generasi muda contolah orang
yang paling mulia pribadinya dan paling agung akhlaknya yaitu Nabi
Muhammad. Allah berfirman:
"Sesungguhnya
telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari
kiamat dan dia banyak menyebut Allah".
Sepatutnya generasi
muda kita menjadi kebanggaan bagi orang tua, masyarakat dan negara
dalam akhlak mereka sehari. Berakhlak di rumah, di kampus dan sekolah,
di jalan dan dimanapun mereka berada dan terhadap siapapun saja baik
terhadap orang tua, terhadap dosen dan guru, terhadap sesama teman dan
masyarakat.
4. Menghindari pergaulan bebas dan obat-obat terlarang
Maraknya
pergaulan bebas dan pornografi dalam kehidupan para generasi muda. Hal
ini boleh dikatakan yang sangat menonjol dikalangan generasi muda di
samping penggunaan obat-obat terlarang, serta adanya sebagian siswi
yang menjadi penjaja sex bebas. Kehidupan siswa sehari-hari selalu
dihadapkan dengah hal-hal yang memicu dan mengacu kepada persoalan
pornografi dan sex bebas, mulai dari sistem belajar yang bercampur antar
pelajar pria dan wanita, pakaian sekolah yang dapat mengumbar birahi,
bacaan dan tontonan yang mereka nikmati sepanjang hari, sampai sampul
bukupun tak luput dari menampilkan foto-foto porno. Maka tidak salah
bila sebagian orang berkata bahwa kebiasaan muda-mudi kita serba porno;
pakain porno, omongan porno, bacaan porno, tontonan porno.
Disamping
itu Maraknya Penggunaan obat-obat terlarang (ganja, heroin, ekstasi,
putaw dll). Penggunaan obat-obat terlarang adalah merupakan ancaman
yang amat serius bagi generasi masa depan bangsa, yang sebagian besar
pelakunya adalah generasi muda dan para pelajar.
Berikut ini kita sebut beberapa ayat dan hadits untuk mengatisipasi pergaulan bebas:
- Larangan mendekati hal-hal yang membawa kepada perbuatan zina
"Dan janganlah kamu mendekati zina; sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. Dan suatu jalan yang buruk".
Dari
Abu hurairah dari nabi r beliau bersabda: "Telah ditetapkan tehadap
anak Adam bagianya dari zina, ia mendapai hal itu tanpa bisa mengelak.
Zina kedua mata adalah pandangannya, zina dua telinga adalah
pendengarannya, zina lidah adalahbicaranya, zina tangan adalah
rabahannya, zina kaki adalah langkahnya, hati berkehendak sedangkan
kemaluan yang membuktikan hal itu atau mendustakannya". (H.R. Muslim)
- Perintah menjaga pandangan terhadap yang bukan mahram
"Katakanlah kepada orang
laki-laki yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan
memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka,
sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat. Katakanlah
kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya,
dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya".
- Larangan menyerupai lawan jenis
Dari
Ibnu AbbasRadhiyallahu 'anhuma mengatakan : "Nabi melaknat laki –
laki yang menyerupai perempuan dan perempuan yang menyerupai laki –
laki "
- Larangan berduan dengan lain jenis yang bukan mahram
Rasulullah bersabda:
Beliau bersabda lagi:
"Tidaklah seorang laki-laki berduan dengan perempuan kecuali setan yang ketiganya".
- Larangan melihat aurat sesama jenis dan tidur dalam satu selimut
Dari abu Sa'id Alhudrit
bahwasannya Rasulullah bersabda: "Janganlah seorang laki-laki
melihat aurat lak-laki lain demikian pula halnya dengan perempuan. Dan
jangan lah seorang laki-laki bersama dengan laki-laki lain dalam satu
selimut, demikian pula halnya dengan perempuan."
- Perintah menutup aurat.
Allah berfirman:
"Hai Nabi, katakanlah kepada isteri-isterimu,
anak-anak perempuanmu dan isteri-isteri orang mukmin: "Hendaklah
mereka mengulurkan jilbabnya ke seluruh tubuh mereka." Yang demikian
itu supaya mereka lebih mudah untuk dikenal, karena itu mereka tidak di
ganggu. Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang".
- Perintah untuk menikah bagi yang sudah memiliki kemampuan materi
Rasulullah bersabda:
Dari
Abdillah mengatakan: "Rasulullah bersabda: Wahai para pemuda! Barang
siapa diantara kalian yang sudah mapu untuk menikah, maka hendaklah
menikah, sesungguhnya hal itu lebih menundukkan pandangan dan lebih
menjaga kehormatan. Dan bagi siapa yang belum sanggup hendaklah
berpuasa, sesungguhnya hal itu akan membentenginya" [HR. Bukhari dan
Muslim]
Adapun dalil-dalil yang mengharamkan mengkosumsi obat-obat terlarang diantarayna:
Rasulullah bersabda:
"Sesungguhnya saya melarang kalian dari setiap yang memabukkan" [HR. Abu Dawud, Shahih]
Beliau bersabda lagi:
Dari
Ibnu Umar bahwa Rasulullah bersabda: "Setiap yang memabukkan
adalah khamar dan setiap yang memabukkan adalah haram". (H.R.
Bukari-Muslim).
5. Menghormati penguasa dan memuliakan ulama
Ancaman
lain terhadap generasi muda adalah ancaman bahaya syubuhat
(pemikiran). Seperti pemahaman yang eksrim dalam beragama, atau
pemahaman sekuler, liberal dan aliran-aliran sesat lainnya. Bahkan tidak
jarang generasi muda menjadi sasaran utama rekrukmen para kelompok
terorisme dan kelompok liberalisme. Cara yang sering ditempuh oleh para
aliran sesat dalam menebarkan pemikiran mereka kepada generasi muda
adalah dengan menjatuhkan kehormatan penguasa dan ulama terlebih dahulu
di mata generasi muda. Sehingga dengan demikian mereka para pelaku
aliran sesat dengan mudah untuk mempengaruhi generasi muda. Dikala
kehormatan penguasa telah dijatuhkan, dengan demikian para pelaku
kesesatan bisa lari dari jeratan hukum. Dan apabila umat telah dijauhkan
dari ulama, maka umat tidak lagi mendengarkan nasehat-nasehat ulama,
lalu umat akan kehilangan pegangan, maka mereka pelaku aliran sesat
memfaatkan situasi dengan bebas menyebarkan pemikiran sesat mereka di
tengah masyarakat. Oleh sebab itu Islam sangat memperhatikan kedudukan
penguasa dan kehormatan ulama.
- Perintah menghormati penguasa dan ulama
Rasulullah bersabda:
Dari Ubadah bin Shamit, bahwasannya
rasulullah bersabda "Bukan darikami orang yang tidak menghormati yang
tua dan tidak menyayangi yang muda dan tidak mengetahui haq orang
berilmu" [HR. Ahmad, Hasan]
Dan lafazt yang lain berbunyi:
Dari Abdullah
bin 'Amru dari Nabi beliau bersabda: "Barangsiapa yang tidak
mengasihi orang kecil kami dan tidak mengenal hak orang dewas kami maka
ia bukan dari golongan kami".
- Larangan berprilaku eksrim dalam agama
Ibnu Abbas berkata: Rasulullah bersabda "Wahai sekalian manusia! Janganlah kalian melampaui batas dalam
beragama. Sesungguhnya penyebab kehancuran umat sebelum kalian adalah
berlebi-lebihan dalam beragama" [HR.An Nasai dan Ibnu Maah, dan
dishahihkan syaikh Albani]
Dari Abdullah bin Mas'ud ia berkata telah bersabda Rasulullah: "Binasalah orang yang berlebih-lebihan". (H.R. Muslim).
6. Memilih teman yang baik.
Diantara
hal yang sering menjerumuskan seseorang kedalam kesesatan dan
kemaksiatan adalah teman akrab. Betapa banyak anak-anak baik menjadi
anak nakal karena dipengaruhi oleh teman-temannya. Oleh sebab Islam
mengajarkan kepada umatnya adab mencari teman. Sebagaimana dipesankan
Rasulullah dalam sabdanya:
Dari
Abi Hurairah, Rasulullah bersabda : "Seseorang itu berada di atas
agama temannya, maka hendaklah kalian melihat sipa yang menjadi teman
dekatnya" [HR. Abu Dawud]
Kesalahan dalam mencari teman
akan membawa penyesalan di akhirat kelak, sebagaimana Allah gambarkan
penyesalan orang yang salah dalam mencari teman:
"Dan
(ingatlah) hari (ketika itu) orang yang zalim menggigit dua tangannya,
seraya berkata: "Aduhai kiranya (dulu) aku mengambil jalan
bersama-sama Rasul. Kecelakaan besarlah bagiku; kiranya aku (dulu) tidak
menjadikan sifulan itu teman akrab(ku)".
Perumpamaan
teman baik dan teman jelek, teman yang baik akan membawa kebaikan bagi
seseorang, sebaliknya teman yang buruk akan membawa keburukkan bagi
seseorang.
Sebagaimana sabda Rasulullah:
Dari Abu Musa, dari Nani beliau
bersabda: "Perumpamaan teman yang baik dan teman yang buruk adalah
bagaikan penjual minyak wangi dan pandai besi. Penjual minyak wangi
adakalanya ia memberimu, adakalanya engkau membeli darinya,
setidak-tidaknya engkau mencium bau wangi darinya. Dan pandai besi
adalanya pakaianmu terbakar karenanya, dan minimal kamu mencium bau
busuk darinya". (H.R. Bukhari Muslim).
7. Mempergunakan waktu dengan sebik-baiknya.
Dunia
generasi muda saat ini lebih banyak diisi oleh kegiatan hura-hura dan
membuang-buang waktu, pada hal waktu adalah sesuatu yang amat mahal
dalam hidup seseorang. Betapa banyak orang menyesal di hari tua karena
lalai di hari mudanya. Semasa muda waktunya habis di warnet, di kedai
kopi, nongrong di jalanan, atau main gim dan bersenda gurau. Pada hal
agama kita memrintahkan kepada umatnya agar mempergunakan waktu sebaik
mungkin. Allah berfirman:
"Demi masa, Sesungguhnya manusia itu
benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan
mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran
dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran".
Betapa
banyak ayat yang menerangkan tentang waktu dan Allah bersumpa dengan
waktu-waktu tersebut. seperti dalam ayat di atas Allah bersumpa dengan
waktu asar. Karena waktu asar adalah saat orang menghitung untung rugi
yang di alaminya pada setiap hari. Nah pernahkah kita melakukan hal itu
dalam perjalanan hari-hari kita?
Rasulullah bersabda:
Dari
Ibnu Abbas mengatakan : Nabi r bersabda : "dua nikmat yang banyak
orang melalaikannya, sehat dan waktu luang". [HR.Bukhari]
Dan sabda Rasulullah:
Dari Amr bin Maimun,
Rasulullah memberikan nasihat kepada seorang laki – laki : "Mafaatkan
lima perkara sebelum lima perkara; masa muda sebelum tua, sehat sebelum
sakit, kaya sebelu miskin, luang sebelum sempit dan hidup sebelum
mati" [HR. Al Hakim]
Dan Rasulullah bersabda lagi:
Dari
Mu'azd bin jabal ia berkata telah bersabda Rasulullah: "Tidak akan
melangkah seseorang pada hari kiamat sampai ditanya tentang empat hal:
tentang umurnya dimana ia habiskan? tentang masa mudanya untuk apa ia
gunakan? tentang hartanya dari mana ia peroleh dan kemana ia
belanjakan? serta tentang ilmu apa yang telah ia amalkan?"
Ibnu Umar pernah berkata:
"Apabila
engkau di sore hari janganlah engkau menunggu pagi dan apabila engkau
di pagi hari janganlah engkau menunggu sore. Ambilah dari masa sehatmu
untuk masa sakitmu dan dari masa hidupmu untuk kematianmu".
Tidak ada komentar:
Posting Komentar