Ibu Jembatan Surga

Ibu
Allah menciptakan manusia dari segumpal darah dan cairan bening. Yang mana takdir sudah di tulis ketika di lauful mahfudz, kemudian masuk ke alam roh, dan di titipkan ke alam kandungan selama 9 bulan. Selama di alam kandungan kita mendapat kasih sayang dan perawatan dari seorang prempuan, yang sekarang ini kita panggil sebagai ibu.

Tahukah siapa yang di maksud ibu?? Ibu adalah seorang perempuan yang telah melahirkan, merawat, dan membesarkan kita dari bayi sampai seperti sekarang ini. Istilah ibu disini bisa di artikan ibu biologis(ibu kandung) ataupun ibu non biologis( ibu angkat, tiri). Mereka semua pantas mendapat panggilan ibu. Seorang wanita bisa di katakan sebagai ibu yang sempurna apabila mempunyai naluri keibuan. Sungguh berat perjuangan seorang ibu melahirkan kita ke dunia. Terkadang ada yang sampai meregang nyawa untuk melahirkan bayinya. Selama 9 bulan kita hidup dalam kandungannya. Mendapat asupan makanan sehat, perawatan yang baik, dan kasih sayang yang tulus. Selama menagandung kita, ibu menemui banyak kesulitan, diantaranya: sering mual, malas makan, tidur tidak nyaman, membawa beban berat dalam perutnya. Sungguh sulit untuk di bayangkan. Selama  masih bayi ibu selalu memberi kita yang terbaik. Tidak ada salahnya jika kita sekarang membalas kebaikannya. Meskipun kebaikannya tidak akan teganti dengan air selaut.
Ibu bisa membawa kita kepada kebaikan dan kebahagiaan, ibu bisa membawa kita masuk surga, ibu menjadi jembatan kita menuju surga yang selalu di ridhoi Allah swt. Jika kita bisa taat dan patuh terhadap semua perintahnya selama perintah itu tidak maksiat, insya allah ibu akan menuntun kita ke jalan surga, amin…… ridho Allah tergantung ridho orang tua. Jika kita ingin melakukan sesuatu, alangkah baiknya jika kita meminta restu kepada kedua orang tua terutama kepada ibu. Karena do’a seorang ibu itu sangat mustajab. Jangan pernah membantah perkataan ibu misalnya: mengatakan kata”ah”, “hush”, itu akan melukai hati ibu kita. Ingat kata pepatah “surga di bawah telapak kaki ibu”. Bukan di bawa telapak kaki ayah.
Seorang ibu bisa memiliki peran ganda, ibu bisa menjadi kepala keluarga menggantikan ayah, tapi ayah tidak bisa menjadi ibu. Maka dari itu selama beliau masih ada di dunia ini, alangkah baiknya jika kita berbuat baik di sisa hidupnya seperti sekarang ini. Jangan pernah menjadi anak durhaka seperti kisahnya sahabat nabi” Gulam, dan malin kundang”. Mereka mendapat kutukan karena durhaka kepada ibunya. Naudzubillahi mindzalik…….

Tidak ada komentar:

Posting Komentar