Air Zamzam Penuh Barokah

Dengan Sebab Tiupan Ludah Rosululloh Sholallohu ‘alaihi wasallam
Imam Bukhori meriwayatkan dalam kitab shohihnya :

Abu Ishaq berkata : Baro’ bin Azib menceritakan kepada kami bahwa sesungguhnya para shohabat bersama Rosululloh Sholallohu ‘alaihi wa sallam pada hari perang Hudaibiyah, jumlah mereka seribu empat ratus orang atau lebih , mereka bertempat di dekat sebuah sumur, lantas mereka menguras habis airnya (tidak ada setetes air pun yang tertinggal), mereka datang melapor kepada Rosululloh Sholallohu ‘alaihi wa sallam, maka Rosululloh datang dan duduk di pinggir sumur, kemudian beliau bersabda: Datangkanlah kepadaku satu timba air (yang diambil dari sumur tersebut), maka didatangkanlah satu timba air lantas Rosululloh meludah dan berdo’a (kemudian air yang sudah duludahi dan diberi do’a itu dimasukkan ke dalam sumur), kemudian Rosululloh bersabda : Biarkanlah dia sebentar. Setelah itu mereka minum sepuas – puasnya dan memberi minum kendaraan – kendaraan mereka sehingga mereka berangkat pergi.
Dan di dalam riwayat lain menurut Imam Bukhori dari Jabir dia berkata : Seandainya kami seratus ribu orang maka air sumur itu mencukupi kepada kita semua.


Air Zamzam (sebagai pengganti) Makanan yang Mengenyangkan
Alloh telah menjadikan keistimewaan air zamzam dan keutamaannya adalah sebagai pengganti makanan yang menguatkan tubuh dan sangat mungkin bahwa orang yang meminumnya merasa cukup dengannya tanpa makanan lain. Hal ini sangat berbeda dengan air lainnya.
Dalam kisah Siti Hajar ibu nabi Ismail, ketika nabi Ibrohim AS meninggalkan mereka berdua di dekat Baitul Harom dengan memberi bekal makanan dan minuman masing – masing dalam sebuah tempat, setelah makanan dan minuman itu habis, maka Siti Hajar kelaparan dan kehausan, begitu pula Ismail putranya yang masih menyusu dia juga kelaparan dan kehausan sampai berkelojotan seperti sedang sekarat. Ibunya sangat iba dan tidak tega melihat keadaan putranya , sehingga berbolak – balik berjalan di antara bukit Shofa dan bukit Marwah sampai tujuh kali sambil melihat di sekitarnya barang kali ada orang yang bisa menolongnya. Tiba – tiba dia melihat malaikat Jibril menjejakkan kaki atau mengibaskan sayapnya di suatu tempat di dekat putranya yang sedang berkelojotan, tiba – tiba menyemburlah air dari dalam tanah. Begitu bahagianya Siti Hajar melihatnya, maka dia bergegas datang dan membuat supaya air bisa menggenang sambil mengucapkan “zamzam - zamzam” . Sejak kejadian itu air penuh barokah itu dikenal dengan nama zamzam.
Siti Hajar meminum sepuasnya sehingga air susunya keluar dengan deras dan bayi Ismail bisa menyusu dengan sepuasnya. Dengan hanya meminum air zamzam Siti Hajar dan putranya bisa bertahan hidup, sampai dengan orang Jurhum berdatangan ikut bertempat tinggal di Baitulloh al Harom.
Imam Al Qurthuby berkata dalam tafsirnya mengenai firman Alloh :
Wahai Tuhanku sesungguhnya aku menempatkan sebagian anak turunku di sebuah jurang yang tidak ada tanaman, di sisi rumahMu yang mulia [QS Ibrohim : 37]
Bahwa Alloh telah mengutus seorang malaikat dan Imam Al Qurthuby membicarakan tentang air zamzam dan kedudukannya sebagai pengganti makanan yang mengenyangkan.

Imam Bukhori meriwayatkan dalam kitab Shohihnya  :

Mudah-mudahan Alloh memberi rahmat kepada Ummu Ismail, seandainya dia membiarkan zamzam atau beliau bersabda dia tidak menciduk airnya maka niscaya zam-zam menjadi mata air yang mengalir. Beliau bersabda maka dia meminumnya dan menyusui putranya dan malaikat berkata kepadanya kamu jangan khawatir disia-siakan karena sesungguhnya disini akan dibangun Baitulloh oleh anak ini dan bapaknya. Dan sesungguhnya Alloh tidak akan menyia-nyiakan kekurangannya dan Baitulloh itu berada di sebuah gundukan tanah yang tinggi banjir sering datang ke kanan kirinya . Maka keadaan Siti Hajar terus menerus begitu sampai dengan lewat serombongan orang dari suku Jurhum.

Demikianlah sejak awal kemunculannya di bumi air zam-zam menjadi penganti makanan yang mengenyangkan seperti halnya dia menjadi makanan pokok Siti Hajar dan putranya Ismail Alaihissalam. Ummu Aiman seorang wanita yang menjadi ibu susuan Nabi Sholallohu ‘alaihi wasallam mengatakan : aku tidak pernah melihat Nabi Sholallohu ‘alaihi wasallam merasa kelaparan atau kehausan. Beliau tiap pagi minum air zamzam maka ketika aku menawarkan sarapan kepadanya beliau menjawab aku masih kenyang aku tidak lapar (Thobaqotu Ibnu Sa’ad)

Imam muslim meriwayatkan dalam Shohehnya bahwa: Shohabat Abu Dzar Al Ghifari Jundub bin Junadah ketika datang ke Mekkah dan masuk ke Masjidil Harom dia bertempat tinggal di dalamnya 30 hari.  Abu dzar berkata: Rosululloh Sholallohu ‘alaihi wasallam datang beliau mengusap Hajar Aswad, lantas Beliau thowaf di Baitullah bersama seorang sahabatnya, kemudian Beliau sholat, setelah sholatnya selesai Abu Dzar berkata: aku adalah orang pertama yang mengucapkan penghormatan secara islam. Aku berkata: Assalamu’alaika Ya Rosulullah, beliau menjawab Wa’alaikassalam warohmatulloh, beliau bertanya siapakah anda? Dia berkata: saya menjawab…dari bani ghifar, beliau bertanya: sejak kapan anda disini? Dia berkata: aku menjawab: sejak 30 hari 30 malam yang lalu, Beliau bertanya: siapa yang memberi makan anda? Dia berkata: aku menjawab: aku tidak makan kecuali air zamzam maka aku menjadi gemuk dan berlipat-lipat perutku, aku tidak pernah merasakan lemah badan. Beliau bersabda air zamzam adalah air yang penuh barokah, ia adalah makanan yang mangenyangkan.








ImageSejumlah kesaksian dari orang – orang yang telah sembuh dari penyakitnya disebabkan  minum air zam zam.

1. Sembuh dari tersangkut jarum di leher
Imam Al Fakihi telah menceritakan didalam kitab Akhbaru Makkah : telah menceritakan kepadaku Ahmad bin Muhammad bin Hamzah bin Washil dari bapaknya atau orang lain dari penduduk Makkah. Sesungguhnya bapaknya itu melihat seorang laki laki di Masjidil Harom didekat Babu Shofa yang dikerumuni orang banyak, bapakku berkata : aku mendekat dari padanya, ketika itu aku melihat seorang laki – laki mulutnya dimasuki sepotong kayu , maka aku berkata kenapa orang ini ? mereka berkata orang ini makan bubur sawiq ( bubur yang terbuat dari tepung gandum ) didalam tepung sawiq itu ada sebuah jarum yang ikut termakan dan tertelan didalam lehernya, sehingga dia tidak bisa menutup mulutnya,  saking sakitnya orang itu seperti sedang sekarat, bapakku berkata : maka datanglah seseorang dan memberitahukan kepadanya, pergilah kamu kesumur zam zam  minumlah air zam zam sepuas-puasnya, perbaharuilah niatnya, dan mohonlah kesembuhan pada Allah. Bapakku berkata : orang itu masuk kesumur zam zam dan minum air zam zam sepuas-puasnya kemudian dia kembali ketempat dia berbaring dan aku pergi untuk mengurusi keperluan ku, bapakku berkata, “Selang beberapa hari akupun bertemu kembali dengan orang tersebut dalam keadaan sehat dan segar bugar, maka aku bertanya kepadanya : bagaimana keadaanmu? Maka diapun menjawab : aku telah meminum air zam zam sepuas puasnya kemudian aku keluar untuk kembali ketempat aku berbaring sehingga aku sampai kesuatu tiang masjid aku sandarkan punggungku ketiang tersebut lantas aku tertidur nyenyak sekali ketika aku bangun dari tidurku maka aku tidak merasakan lagi adanya jarum yang menyangkut dileherku”.

2. Imam Ahmad bin Hambal berobat dengan air zamzam
Abdullah bin Ahmad telah menceritakan bahwa dia melihat Imam Ahmad bin Hambal yang wafat tahun 241 H, meminum air zam zam dan berobat dengan air zam zam serta mengusapkan air zam zam ke wajahnya dan kedua tangannya.
3. Berhasil sembuh dari penyakit lumpuh
Az zamzami telah menyebutkan didalam kitab Nasyril Aasiy, dia berkata : telah berkata Ibnu Qutaibah barang kali dia adalah Abdullah bin Muslim Ad Diinawari seorang imam yang masyur yang wafat pada tahun 276 H, atau anaknya yaitu Ahmad bin Abdillah yang wafat 322 H mudah mudahan keduanya mendapat rohmat dari Allah.
Aku melaksanakan ibadah haji bersama rombongan, didalamnya ada seorang yang lumpuh, maka tiba-tiba aku melihatnya sedang towaf di Baitullah dalam keadaan selamat dari penyakit lumpuh, maka aku bertanya kepadanya bagaimana penyakitmu bisa sembuh? Dia menjawab : aku telah datang kesumur zam zam maka aku megambil air zam zam dari sumur  lantas aku mencairkan tintaku dengan air zam zam dan aku menulis didalam bejana air :

“ Dia-lah Allah Yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang Mengetahui yang gaib dan yang nyata, Dia-lah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Dia-lah Allah Yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan. Dia-lah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang Mempunyai Nama-Nama Yang Paling baik. Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Dan Dia-lah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”
(QS : Al-Hasyr 22 – 24)

“ Dan Kami turunkan dari Al Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang lalim selain kerugian. “ (QS : Al-Isro’ 82)

Dan aku berkata ya Allah sesungguhnya nabimu Muhammad telah bersabda : 

dan Al Qur’an adalah firmanMu, maka sembuhkanlah aku dengan afiyah-Mu. Dan aku mencairkannya dengan air zam zam dan meminumnya lantas akupun telah disembuhkan dan dibersihkan dari penyakit lumpuh, dengan izin Allah Ta’ala tanpa berobat dengan obat yang lain, maka segala puji bagi Allah atas kesembuhan yang telah diberikan padaku.

4. Imam Ibnul Qoyyim berobat dengan air zamzam
Al Imam Ibnul Qoyyim Muhammad bin Abi Bakr yang wafat tahun 751 H , telah berkata : sesungguhnya aku dan orang orang lainnya telah mencoba berobat dengan air zam zam dari bermacam-  macam penyakit maka aku telah sembuh dengan izin Allah .Dan pada suatu saat aku telah menderita sakit cukup lama di Makkah, aku kehilangan dokter dan obat, maka aku berobat dengan meminum air zam zam dengan mengucapkan :

Prakteknya aku mengambil air zam zam secukupnya dan aku membaca ayat :

"Iyyaka na'budu waiyyaka nasta'iinn.."

berkali kali didalamnya, kemudian aku meminumnya maka aku menemui kesembuhan yang sempurna. Kemudian aku semakin yakin untuk berobat dengan air zam zam dari berbagai macam penyakit maka aku telah bisa merasakan manfaat berobat dengan air zam zam tersebut .

5. Al Imam Zainuddin al-Iroqi
Al Imam Taqiyuddin Al Fasiy telah menyebutkan dalam kitab Syifaul Ghorom juz 1 shohifah 255 dari syaikhnya yaitu Al Hafidz Zainudinn Al-Iroqi Abdur Rohim Al Husein yang wafat tahun 806 H mudah mudahan Allah memberi rohmat kepadanya  sesungguhnya dia telah meminum air zam zam untuk beberapa perkara termasuk untuk mengobati penyakit tertentu didalam perutnya maka Allah memberikan kesembuhan tanpa meminum obat lainnya.

6. Sembuh dari penyakit buta
Al Imam Taqiyuddin Al Fasiy yang wafat tahun 832 H, menyebutkan sesengguhnya Ahmad bin Abdillah Asyarifi pelayan dimasjidil Harom Makkah, telah meminum air zam zam untuk mengobati penyakit buta yang dideritanya, maka Allah memberikan kesembuhan kepadanya. Begitulah berdasarkan cerita tentang dia dari syaikh Taqiyuddin Abdurrohman bin Abil Khair Al-Fasiy rohimahumullahu Ta’ala,  /8

Tidak ada komentar:

Posting Komentar