Menciptakan Kebahagiaan

Setiap orang pastilah ingin keluarganya bahagia. Sejatinya, menciptakan keluarga bahagia bukanlah hal yang susah, asalkan seluruh anggota keluarga kompak. Nah, ada beberapa kiat yang bisa dicoba dalam membina keluarga menuju kebahagiaan:

Jujurlah satu sama lain. 
Kejujuran walaupun pahit, lebih berharga daripada apapun. Misalnya, seorang suami, hendaknya jujur memberitahukan kepada istri, seberapa besar kadar kemampuannya dalam memberikan nafkah. Dengan begitu istri dapat mengaturnya dengan baik sehingga lebih berkah bagi keluarga. Jangan suami menyembunyikan hartanya, sementara istri dibuat stres mengatur keuangan keluarga.

Dengarkan keluhan pasangan Anda dan anggap serius perasaannya. 
Terkadang, celetukan bernada canda keluar dari mulut suami atau istri karena tidak puas terhadap pelayanan masing-masing. Hal itu jangan dianggap remeh, karena bisa jadi bumerang di kemudian hari. Carilah solusinya, karena bisa jadi itu akan menjadi persoalan besar.

Bila ada ganjalan sebaiknya didiskusikan sehingga tidak menimbulkan kebencian.
Komunikasi adalah kunci keselarasan hubungan. Bila ada unek-unek, sebaiknya utarakan pada pasangan. Kalau tidak mampu dengan lisan, bisa melalui tulisan. Atau cukup SMS untuk menunjukkan kegundahan kita. Dengan begitu, masalah tidak mengendap, tapi segera diketahui pasangan untuk dicarikan solusinya.

Tunjukkan pada pasangan bahwa Anda sayang dan membutuhkannya.
Mungkin tidak selalu dengan kata-kata, tapi kadang cukup dengan sebentuk perhatian dan bahasa tubuh. Bisa juga dengan tulisan atau SMS sebagai variasi.

Janganlah mengungkit-ungkit masa lalu dan belajarlah dari kesalahan. 
Masa lalu adalah bagian sejarah dari hidup kita, tak bisa dihilangkan, namun hanya bisa ditekan. Jika di masa lalu ada kesalahan pasangan, kuburlah dalam-dalam. Lebih baik menatap masa depan yang lebih panjang dibanding kembali ke masa lalu, meski masa kini ada karena masa lalu. Cukuplah masa lalu jadi pelajaran, bukan jadi amunisi untuk menjatuhkan pasangan.

Percayalah pada pasangan.
Bila Anda ragu atau curiga, sebaiknya segera ungkapkan hal tersebut padanya. Jangan menimbun rasa curiga terus-menerus, karena hal itu akan menimbulkan prasangka buruk. Lagipula, memendam rasa curiga akan menimbulkan penyakit hati.

Pada saat pasangan Anda berbicara, pandanglah wajahnya sehingga ia tahu kalau Anda memperhatikan ucapannya. 
Dengan begitu ia merasa dihargai dan didengar.

Saat bertengkar jagalah perkataan Anda, jangan sampai mengatakan sesuatu yang akan disesali nanti. 
Berusahalah tetap tenang dan tidak terbawa emosi. Bila mencuat juga, segera bangkit, menyingkir atau ambil wudhu. Marah itu datangnya dari setan, setan dibuat dari api dan api bisa padam karena air.

Jagalah rahasia hubungan Anda berdua. 
Tak perlu diumbar kepada siapapun, walau kepada keluarga. Termasuk membuka aib pasangan, meski dengan nada bercanda. Bila pasangan tidak rela dan sakit hati, sulit menyembuhkannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar