Cinta


Banyak kasus, yang katanya demi cinta kepada sang kekasih seseorang rela melakukan apa pun. Ketika kita dengarkan lagu-lagu tentang cinta
Sering mengatakan bahwa apa pun akan dilakukan demi cinta
Dalam film, sinetron, lagu, dan lain sebagainya, sering kali cinta begitu diagungkan. Seolah segalanya.
Dan yang sangat disayangkan, “cinta”-”cinta” itu didominasi oleh cinta antara pria dan wanita.
Dalam agama Islam, mencintai lawan jenis bukanlah hal yang dilarang, Laki-laki mencintai wanita dan sebaliknya. Allah memang menciptakan rasa cinta kepada manusia. Dan cinta adalah anugerah dari Allah, oleh karenanya cinta harus digunakan sesuai dengan kehendak Allah SWT. Inilah yang seharusnya menjadi motivasi cinta.

عَنْ أَنَسٍ عَنِ النَّبِىِّ r قَالَ « ثَلاَثٌ مَنْ كُنَّ فِيهِ وَجَدَ حَلاَوَةَ الإِيمَانِ أَنْ يَكُونَ اللَّهُ وَرَسُولُهُ أَحَبَّ إِلَيْهِ مِمَّا سِوَاهُمَا ، وَأَنْ يُحِبَّ الْمَرْءَ لاَ يُحِبُّهُ إِلاَّ لِلَّهِ ، وَأَنْ يَكْرَهَ أَنْ يَعُودَ فِى الْكُفْرِ كَمَا يَكْرَهُ أَنْ يُقْذَفَ فِى النَّارِ » .  صحيح البخارى مشكول – (ج 1 / ص 34)
Dari Anas bin Malik ra berkata: Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam bersabda: “Ada tiga hal, Barang siapa yang ketiga hal itu ada pada dirinya, maka ia akan menjumpai manisnya iman:
  1. Apabila Allah dan Rasulnya lebih ia cintai dari pada selainNya
  2. Apa bila ia mencintai seseorang semata-mata karena Allah
  3. Apabila ia merasa benci kembali pada kekafiran sebagaimana ia benci apabila dijatuhkan kedalam bara api… (Imam Al Bukhari).
Hadits ini memang ditujukan bagi kita yang mau merasakan manisnya iman. Bukan “manisnya” pelampiasan hawa nafsu. Oleh karena itu, dalam mencintai seseorang bahkan istri, suami, anak, orang tua, dan siapapun, harus karena Allah seperti yang disabdakan Rasulullah Sallallahu Alaihi Wasallam dalam hadits diatas: tidak mencintainya kecuali karena Allah.
Motivasi cinta, harus karena Allah Subhaanahu Wa Ta’aala.
Sebesar apa pun cinta kita kepada sesama makhluq, bahkan kepada anak dan orang tua, tetap Allah dan Rasul-Nya harus lebih dicintai. Apalagi hanya cinta kepada seseorang (lawan jenis) yang belum ada ikatan hukum sama sekali dalam pandangan agama. Jangan sampai melebihi cinta kepada Allah dan Rasul-Nya. Salah satunya tidak melanggar perintah Allah dan Rasul-Nya demi cinta kepada kekasihnya. Seperti mendekati zina apalagi sampai melakukannya.
Manusia hidup hanyalah untuk beribadah kepada Allah. Itulah motivasi hidup sejati manusia. Termasuk motivasi cinta. Cintai istri karena Allah. Cintai suami karena Allah. Cintai anak, orang tua, kakak, dan sudara seiman lainnya hanya karena Allah. Karena inilah motivasi cinta sejati. Allaahu Al-Musta’aan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar