Manusia Tak Luput Dari Dosa

Sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa Allah Subhanahu wa Ta’ala menjadikan manusia berbagai golongan di muka bumi ini,

Dan juga mengilhami manusia jalan yang baik,dan jalan yang buruk,ini semua sebagai ujian bagi manusia dari Allah Subhanahu wa Ta’ala, untuk menyaring dan menguji seseorang siapa yang Beriman dan Terbaik Amal Ibadahnya.

Manusia bukan saja didominasi oleh kecendrungan berbuat kebaikan,tetapi juga ada kecendrungan berbuat kesalahan dan lupa,sehingga tidak sedikit manusia yang terjatuh dan tergelincir kedalam lembah maksiat dan dosa.Karena demikianlah manusia ”Alinsaanu mahallu lkhataa wannisyaan” (manusia merupakan tempatnya salah dan lupa).


Dosa adalah merupakan bagian dari irama hidup manusia, tiada manusia yang luput dari dosa, setebal apapun tingkat keimanannya,seluas apapun ilmunya dan sedalam apapun ketaqwaannya, selama ia adalah manusia pastilah suatu kali akan melakukan dosa.

Yang patut direnungi dan menjadi persoalan sebenarnya bukan pada manusia yang bersalah dan berdosa,akan tetapi apa yang dilakukan setelah melakukan kesalahan dan perbuatan dosa,

Tentunya memohon ampunan Allah Subhanahu wa Ta’ala dan bertaubat yang sebenar-benarnya,karena sebaik-baik manusia yang melakukan kesalahan adalah orang yang mau bertaubat.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda : ”Setiap anak Adam pastilah melakukan kesalahan, dan sebaik-baik orang yang bersalah adalah orang yang mau Bertaubat,”(HR.Muslim).

Betapa luas pintu taubat Allah Subhanahu wa Ta’ala, Sungguh Karunia-Nya begitu besar,sekelam dan sehitam apapun dosa yang diperbuat,bila bersungguh-sungguh untuk kembali ke jalan yang di ridhai-Nya, dan memohon ampunan kepada-Nya, InsyaAllah Dia akan menerima taubat kita.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam Bersabda :

“Sesungguhnya Allah Yang Maha Luhur senantiasa membuka ampunan-Nya waktu Malam untuk menerima Taubat seseorang yang berbuat Kesalahan pada siang hari, Dan pada siang hari Dia juga membuka ampunan-Nya guna menerima taubat seseorang yang melakukan kesalahan pada malam hari sampai matahari terbit kembali dari tempat terbenamnya.”(HR.Muslim).

Allah Subhanahu wa Ta’ala tak pernah berbuat dzalim pada hamba-hamba-Nya, bahkan Rahmat, serta Rahman dan Rahim-Nya lebih Dia dahulukan dari pada murka dan kemarahan-Nya.

Oleh karena itu janganlah berputus asa,bila terlanjur larut dalam lumpur dosa,segeralah bertaubat dan kembalilah taat kepada-Nya,karena sesungguhnya Allah Subhanahu wa Ta’ala Maha Pengampun dan Maha Penyayang.

Allah Subhanahu wa Ta’ala Berfirman : “Janganlah kalian berputus asa dari Rahmat Allah, Sesungguhnya Allah Mengampuni dosa-dosa semuanya, Sesungguhnya Dia-lah yang Maha Pengampun dan Maha Penyayang”.(QS. Az Zumar : 53).

Sejatinya setiap Muslim untuk meminimalisasi perbutan dosa, hendaklah selalu mendekatkan diri kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala, memperbanyak beistighfar memohon ampunan-Nya, serta ikhtiar maksimal untuk mengendalikan hawa nafsunya.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam adalah manusia termulia dan terbaik akhlaqnya,dan Allah Subhanahu wa Ta’ala telah menjamin kebahagiaan hidupnya di hari akhir,

Dan telah di ampuni dosanya,baik yang sudah berlalu maupun yang akan datang, namun Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam tetap membaca istighfar dan bertaubat sebanyak seratus kali sehari.

Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam :“Wahai sekalian manusia’Bertaubatlah kalian kepada Allah, dan mohonlah ampunan kepada-Nya, karena sesungguhnya aku bertaubat seratus kali setiap harinya.”(HR.Muslim).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar