Surat Untuk "Ratu Bidadari"

“Wanita digambarkan seperti bunga yang harum setiap kumbang ingin hinggap dan menghisap madu’nya”

Ada 2 gambaran untuk wanita, silahkan pilih :

1.  “Wanita bagai permen karet”
Permen karet harga’nya sangat murah, setiap orang bisa memiliki dan menikmatii’nya, Wanita yang suka berlebay-lebay ria setiap pria mudah memiliki hati’nya bahkan menikmati tubuh’nya (nauzubillahimindzalik)
Orang menginginkan permen karet  hanya pada saat iseng, ngak ada kerja’an pada saat bête, Permen karet Dinikmati hanyalah sesa’at yaitu sa’at rasa’nya terasa di lidah setelah rasa’nya sudah habis tidak ada rasa’nya dia tidak di telan tapi dibuang dan tidak ada satupun orang yan mau memungut’nya mesti orang yang telah membuangnya tadi.


2. ”Wanita bagai berlian yang sangat berharga”
Berbeda dengan permen karet, Berlian mahal harga’nya bahkan ada berlian yang tak tenilai dengan nominal uang, tak semua orang bisa memiliki berlian tersebut hanya orang yang beruntunglah yang bisa memiliki berlian tersebut, (Wanita Sholehah, yang berwibawa, setiap perkata’an, kelakuan, langkah-langkah’nya di bekali dengan keimanan dan kefahaman, bisa melawan hawa nafsu dan bisa menepis goda’an-goda’an, rayu’an-rayuan dari mata-mata, kata-kata, rupa-rupa yang haram dari pria yang bukan mahrom’nya) Orang manapun akan sangat bangga bisa memiliki berlian tersebut. Dan akan selalu menjaga'nya agar berlian itu tak berpindah ke tangan orang lain.

وَقُل لِّلْمُؤْمِنَاتِ يَغْضُضْنَ مِنْ أَبْصَارِهِنَّ وَيَحْفَظْنَ فُرُوجَهُنَّ وَلَا يُبْدِينَ زِينَتَهُنَّ إِلَّا مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَلْيَضْرِبْنَ بِخُمُرِهِنَّ عَلَى جُيُوبِهِنَّ

 Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka menahan pandangannya (Dari laki-laki yang bukan mahrom'nya) , dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya ( Aurot'nya), kecuali yang (biasa) nampak dari padanya (Wajah dan kedua telapak tangan) . Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung kedadanya (Kain kerudung'nya menutup sampai dada'nya). . . (An-Nur 31)


Menghindari bersentuhan laki-laki dan perempuan bukan mahrom bertemu, tetapi hendaknya dengan arif dan bijaksana. Mengingat:

- Laki-laki dan perempuan yang bukan mahromnya tidak boleh berjabatan tangan, berdasar pada sabda Rosuululloohi Shollalloohu ‘Alaihi Wasallam dalam Hadits Riwayat At-Thobroni fil Kabir, yang artinya : “Niscaya jika kepala salah satu kamu ditusuk dengan jarum besi itu lebih baik dari pada menyentuh perempuan yang tidak halal baginya (bukan mahromnya)”.

- Lebih baik terkena najis daripada bersentuhan dengan bukan mahrom. Di dalam Hadits Thobroni dijelaskan, yang artinya: “Niscaya, apabila seorang laki-laki menyentuh babi celeng yang berlumuran lumpur itu lebih baik baginya daripada pundaknya menyentuh pundak seorang perempuan yang tidak halal baginya”.
- Terlebih bila sampai bermesraan dengan yang bukan mahromnya. Dalam Hadits Az-Zawaazir Juz 2 hal 137, Rosuululloohi Shollalloohu ‘Alaihi Wasallam bersabda, yang artinya : “Bahwa barang siapa yang meletakkan tangannya pada perempuan yang tidak halal baginya dengan nafsu birahi, maka kelak pada hari kiamat dia datang kehadapan Alloh dengan tangan yang terikat sampai lehernya, jika dia mengecupnya maka kelak di dalam neraka kedua bibirnya digunting”.
Jadilah Wanita Sholehah, kelak di hari Kiamat kau niscaya akan menjadi ratu bidadari di surga. . .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar